Multiple Kindness

Di sebuah majalah berbahasa daerah, saya pernah membaca sebuah artikel yang menarik. Artikel itu membuat sebuah analogi yang cukup bijak. Analogi itu disampaikan oleh seorang narasumber terkenal seperti saya ketahui dari ulasan di artikel tersebut. Sang narasumber mengatakan bahwa hidup itu seperti menanam padi. Analogi menanam padi yang pertama kali saya bayangkan adalah teratur, alamiah, sabar, mengikuti irama alam, atau kerendahan hati, semakin merunduk semakin berisi. Namun bukan hal itu yang dimaksudkan oleh Narasumber tersebut. Beliau menerangkan tentang hukum sebab akibat.

Di era informasi saat ini, akses informasi sangat mudah didapat. Pernyataan informasi di dalam genggaman tangan, semakin denotatif. Informasi memang mudah didapatkan dengan gadget di genggaman tangan kita. Akses dunia maya membuat orang mudah mendapatkan informasi, sekaligus menabur informasi.  Maka anjuran untuk hidup di dua dunia, yaitu dunia maya dan dunia nyata, perlu Anda dipertimbangkan.

Apa yang pernah kita tulis di dunia maya, dalam jejaring sosial misalnya, akan tersimpan sangat lama dan mudah sekali ditemukan orang. Jika dulu sebuah diary adalah buku yang disimpan rapat-rapat supaya tidak dibaca orang, maka penulis diary dunia maya malah ingin tulisannya dibaca oleh banyak orang. Seseorang pernah menulis statusnya di akun jejaring sosial, tidak ada orang yang tahu betapa aku mencintaimu. Status ini cukup aneh, karena begitu di tulis di akun itu semua orang menjadi tahu, bukan?

Kemudahan untuk menjangkau banyak orang dengan teknologi saat ini membuat mudah untuk menabur kebaikan, juga kebalikannya. Betapa propaganda yang disertai foto-foto palsu yang terjadi beberapa bulan yang lalu sukses menuai hasil yang diharapkan pembuatnya, meskipun sangat tidak etis bukan? Banyak sekali Broadcast Messaging (BM) yang beredar di Blacberry yang saya miliki adalah hoax. Bukankah seharusnya smart gadget membuat penggunanya smart?

Apakah menurut Anda saat ini adalah saat yang tepat untuk mulai gunakan teknologi  sebagai alat penabur kebaikan? Mungkin sekarang bisa cermati kebaikan apa yang ada akun jejaring sosial milik Anda. Jika belum banyak, tiba waktunya untuk Anda perbanyak sekarang. Teknologi akan menjadi multiply factornya.  Jika Anda menaburkan hal yang bermanfaat di akun Anda, maka siapapun orang yang membacanya akan mendapatkan kebaikan dari  Anda.  Kebaikan itu akan mudah tersebar dan terus menerus. Kita menabur sekali dan teknologi akan bantu sebarkan kebaikan kepada banyak orang. Ini yang saya maksud dengan multiply factor. Bukankah kita menuai apa yang kita taburkan? Semakin kebaikan Anda yang dirasakan oleh banyak orang,  maka semakin banyak kebaikan yang akan Anda rasakan. Multiple kindness

Saat Anda hidup di dua dunia ini, maka orang akan mudah mengenali diri Anda. Hal ini menjadi pisau tajam bermata. Jika kebaikan yang sering Anda tabur, maka orang akan mengenali kebaikan Anda. Begitu pula sebaliknya. Banyak HRD Perusahaan yang mencari tahu pribadi karyawannya lewat jejaring sosial. Jadi jika nama Anda search di internet, informasi apa yang didapatkan? Apakah sudah sesuai dengan yang Anda inginkan?

Hukum sebab akibat yang dianalogikan oleh narasumber terkenal itu adalah jika kita menanam padi, maka akan tumbuh padi dan ilalang. Namun jika menanam ilalang kita tidak akan mendapatkan padi. Artinya, jika kita menaburkan kebaikan maka kita akan mendapatkan kebaikan dan selainnya itu. Namun jika kita menabur bukan kebaikan, maka kita tidak akan mendapatkan kebaikan sama sekali. Jadi multiple kindness apa yang Anda tabur hari ini?

Salam Berkelimpahan

The Motivator Doctor, Tepi Pantai Talise Palu, 19.11.12

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau mau undang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800  atau Ingin mengetahui potensi diri Anda? klik disini

Leave a comment