A+

A+

dokter pembicara seminar motivasiDi sebuah desa di lereng bukit tinggallah seorang petani yang beruntung. Seperti saya sampaikan di sebuah seminar beberapa waktu yang lalu, petani itu menemukan sebuah guci kecil di tanah persawahannya. Ketika di buka, betapa kagetnya dia, karena di dalam guci tersebut terdapat koin-koin emas yang banyak sekali. Maka segeralah ia berlari menuju rumah untuk segera menunjukkan benda itu kepada istrinya.

Sesampainya di rumah, si istri pun sama kagetnya dengan si petani. Dalam kegembiraannya mereka menuang seluruh isi guci itu di dalam tempat tidur mereka dan mulai menghitungnya. Dengan tangan gemetar mereka menghitung koin-kooin emas tersebut 1,2..10..26..36..52..73..84..91…99. Ada 99 koin emas. Sang istri gembira sekali, dengan rejeki nomplok sebanyak itu akan mengubah hidupnya jadi berkelimpahan. Sebaliknya, sang suami malah tampak bingung, dia mencoba menghitung ulang koin-koinnya itu. Hasilnya tetap 99 koin. Baginya tidak masuk akal, orang menyimpan koin dalam jumlah tanggung seperti itu, seharusnya pas 100 koin.

Dia mulai risau, dilihatnya di bawah tempat tidur, dikiranya ada koin yang terjatuh di situ. Namun di kolong tempat tidur tidak ada apa-apa. Petani itu pun dengan segera kembali ke sawah tempat dia menemukan harta karun. Berkali-kali dia menyusuri jalan dari rumah ke sawah, mungkin sebuah koin tercecer gara-gara dia berlari menuju rumah tadi. Dia tidak menemukan apa-apa. Petani itu mulai berpikir, jangan-jangan satu koinnya masih terkubur di dalam tanah. Maka dia mulai menggali tanah di sekitar tempat awal dia temukan guci tersebut.

Sahabat yang bijak, tentunya Anda tahu hidup ini berkelimpahan. Anugrah Pencipta kita sungguh luar biasa. Jika ada orang yang beranggapan sebaliknya itu pilihannya sendiri. Udara diberikan gratis, sinar matahari gratis, air berlimpah, waktu unlimited, sumber daya gratis. Eh bayar lho untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, BBM, listrik, belum berbagai pajak. Sumber daya yang saya maksud disini adalah sumber daya internal dalam diri Anda.

Sumber daya di luar diri Anda tidak berarti apa-apa jika tidak menjadi bagian dari sumber daya internal diri Anda. Maksudnya? Pendidikan tidak semuanya murah, namun kemauan dan kemampuan untuk belajar itu gratis. Pendidikan tidak berarti apa-apa, kecuali Anda sudah menjadikannya pengetahuan milik Anda. Kesehatan itu mahal, ini pendapat orang yang sedang tidak sehat atau penjual polis perlindungan. Kesehatan itu gratis anda tidak membayar sepeserpun untuk kesehatan yang Anda nikmati, pernahkah Anda membayar karena Anda sehat? TIDAK. Ketidak berhasilan menjaga kesehatan itu yang berakibat mahal. Maka upaya pencegahan itu selalu lebih baik dan murah dibanding pengobatan.

Seorang dokter sebaiknya meminta maaf kepada setiap pasien yang datang berobat kepadanya. Kenapa? Karena dia tidak berhasil menjaga kesehatan pasiennya tersebut. Kesehatan Preventif juga tugas seorang dokter. Bukankah waktu SD dulu diajari mencegah lebih baik daripada mengobati? Lha nanti kalo semua sehat tidak ada yang berobat dong. Hehehe iya juga ya.

Sumber daya yang anda miliki bisa berasal dari pengalaman, masa lalu, hasil belajar dan cara berpikir Anda. Kualitas diri seseorang di dasarkan atas pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dimiliki. Knowledge, Skill, Attitude. Mana yang lebih penting? Semua penting karena ketiganya adalah faktor-faktor perkalian. K x S x A. Knowledge dan Skill selalu bertambah artinya nilainya selalu positif. Sedangkan Attitude nilainya bisa positif (A+) bisa negatif (A-).

Semakin banyak pengetahuan dan ketrampilan Anda, kualitas diri Anda akan semakin besar selama Sikap Anda Positif. Misalnya Knowledge 100 x Skill 100 X  A+ = +10.000. Jika Attitude Anda belum positif maka hasilnya adalah K 100 x S 100 x A- = -10.000. Pengetahuan dan ketrampilan Anda yang tinggi tanpa disertai Sikap positif malah memberikan Kualitas Diri yang negatif besar.

Bagaimana kita tahu apakah sikap kita sudah positif atau belum? Mudah dengan memperhatikan apa yang kita pikirkan. Memperhatikan pikiran khan tidak mudah? Ok perhatikan apa yang Anda katakan dan apa yang Anda lakukan. Jika kata-kata baik, positif, memberdayakan dan perbuatan Anda selaras dengan yang anda katakan, Anda bersikap positif.

Kenapa perbuatan harus selaras dengan perkataan? Pernah dengar parikan Gajah diblangkoni, iso khotbah ora iso nglakoni? (pantun gajah memakai blangkon, bisa khotbah tidak bisa melakoni). Apa yang Anda lakukan itu jauh lebih besar maknanya daripada apa yang Anda katakan. Seseorang yang menyerukan toleransi dengan cara-cara yang tidak toleran sebenarnya menabur intoleransi. Seseorang yang menyerukan perdamaian dengan cara yang tidak damai sebenarnya menyemai ketidakdamaian.

Di filmya Ghost Rider, Nicholas Cage mengatakan fight fire with fire. Pendapat ini tentunya kurang tepat. Kita tidak bisa memadamkan api dengan api. Semuanya malah terbakar nanti. Kita tidak bisa menyerukan penghormatan kepada suatu kelompok dengan cara-cara yang tidak hormat. Perdebatan yang tidak elok, tidak menghargai, dan tidak menghormati orang lain tidak akan memenangkan apapun. Apalah artinya memenangkan perdebatan jika tidak memenangkan hati?

A+, Attitude positive, akan membuat semua pengetahuan dan ketrampilan Anda bermakna buat diri Anda dan sekitar Anda. Sikap positif juga yang membuat Anda sadari keberlimpahan Anda. Dan Anda tahu apa sebenarnya yang hilang dari kisah petani diatas? Bukan koin yang keseratus melainkan sebuah sikap positif, sebuah A+.

Salam Berkelimpahan

The Motivator Doctor. On My Birthday, 2012

5 thoughts on “A+

  1. Tripina

    Untuk menambah pengetahuan sehingga bisa menjadi perilaku dan pribadi yang positif ya musti rajin membaca artikel dari dr Agung…setelah itu lakukan petuah-petuahnya niscaya kita akan memiliki skill untuk menjalani hidup ini 🙂

    Reply
  2. Pingback: Procastination Itu Bagus « Motivator | Dokter | Inspirator | Coach | Trainer | HypnoTherapist

  3. Pingback: Procrastination Itu Bagus « Motivator | Dokter | Inspirator | Coach | Trainer | HypnoTherapist

Leave a comment