Tuhan itu Baik

Pernah ada sebuah pertanyaan, dimana letak Tuhan di setiap kesuksesan kita? Waduh koq bawa-bawa Tuhan. Baiklah saya jadi ingat sebuah kisah dari buku Doa Sang Katak, kisah tersebut saya ceritakan dengan ulang dengan bahasa dan pemahaman saya.

Alkisah, di sebuah desa terpencil, hiduplah orang yang sungguh Suci. Dia menjadi pendoa di desa tersebut. Keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian desa menjadi tanggungjawabnya. Setiap saat orang desa mendatanginya untuk minta didoakan. Setiap kali berdoa, dia pergi ke sebuah tempat Suci rahasia dalam hutan dan berdoa di sana. Doa orang itu selalu dikabulkan.

Ada orang-orang yang dekat dengan Tuhan, sehingga doanya selalu dikabulkan. Orang tua kita misalnya, saya percaya bahwa doa orang tua sungguh manjur. Maka setiap saat akan memulai sebuah proyek atau akan memberikan seminar, saya selalu meminta restu dan doa dari orang tua. Anda juga khan?

Suatu ketika orang Suci itu meninggal. Orang-orang desa memilih seorang pengganti. Penggantinya adalah orang biasa-biasa saja, namun dia tahu tempat Suci rahasia di dalam hutan. Maka setiap saat dia pergi ke tempat rahasia itu dan berdoa di sana. “Tuhan, Engkau tidak memandang siapa orang berdoa, maka karena aku berdoa di tempat suci ini, kabulkanlah doa kami.” Doa orang ini pun selalu dikabulkan. Bertahun-tahun kemudian orang kedua ini pun meninggal.

Kita juga mengenal berbagai tempat-tempat suci di belahan dunia. Setiap agama memiliki kota sucinya masing-masing. Konon berdoa di tempat itu membuat setiap doa dikabulkan.

Penduduk desa pun kembali memilih seorang pengganti. Orang yang menggantikan ini tidak pernah tahu tempat Suci rahasia di dalam hutan. Maka dia pun berdoa “Tuhan, Engkau tidak memandang tempat dimana orang berdoa, Engkau berkuasa untuk membuat Suci tempat dimana aku berdoa, maka kabulkanlah doa kami.” Dan doa orang ini pun selalu dikabulkan.

Anda tidak harus setujui pendapat saya kali ini. Jika Tuhan itu Maha Baik, pastinya Dia memandang sama setiap insan ciptaanNya. Semua manusia, siapa pun dia dicintai olehNya secara pribadi. Jika Anda belum merasa dicintai, itu hanya karena Anda belum merasakan saja.

Bertahun-tahun kemudian orang ketiga ini pun meninggal. Seperti tradisi sebelumnya, penduduk desa pun memilih seorang pengganti. Pengganti kali ini, adalah orang tamak dan hanya sibuk mengurusi harta saja. Setiap kali berdoa dia melakukannya dengan cepat sekali.” Tuhan Engkau selalu mengabulkan doa kami, maka kabulkanlah doa kami ini.” Dan doa orang ini pun selalu dikabulkan.

Terkabulkannya sebuah doa, bukan ditentukan oleh kesucian hati kita, bukan ditentukan oleh kesucian tempat berdiri kita, melainkan hanya karena KeBAIKaNya semata. Maka kita tidak meletakkan Tuhan di dalam kesuksesan kita, melainkan kita meletakkan kesuksesan kita di hadapan Tuhan.

Salam Berkelimpahan

The Motivator Doctor, 23/12/12

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau mau undang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800  atau Ingin mengetahui potensi diri Anda? klik disini