Candradimuka

Candradimuka

Kahyangan Jongring Salaka, tempat semayam para Dewa heboh. Mereka kedatangan para raksasa yang hendak meminta seorang bidadari. Hal itu tentunya membuat murka para dewa sehingga terjadilah peperangan besar. Beragam dewa dengan berbagai kesaktiannya, penguasa api, penguasa air, penguasa angin dan lain sebagainya bersatu untuk menghalau musuh-musuhnya.

Di luar dugaan, para dewa kalah sehingga harus turun ke bumi untuk meminta bantuan seorang bayi manusia bernama Tetuko. Maka bayi mungil yang belum genap berumur 35 hari itu pun dihadapkan pada para raksasa. Bayi tetuko itupun menjadi bulan-bulanan dan tewas mengenaskan.

Dalam pewayangan, kawah Candradimuka berada di puncak gunung Mahameru, gunung tertinggi tempat semayam para dewa.  Kawah candradimuka adalah nama lain bagi neraka, tempat dimana para jiwa durjana menghabiskan masa. Dikisahkan jasad bayi tetuko yang putus lehernya akibat gigitan raksasa dimasukkan ke dalam kawah candra dimuka itu disertai dengan berbagai jenis pusaka para dewa. Setelah diperciki dengan bunga wijaya kusuma milik Dewa Wisnu, maka si bayi tidak hanya kembali hidup bahkan menjelma menjadi ksatria muda yang gagah perkasa.

Kawah candradimuka menjadi metafora bagi sebuah tempat penggemblengan bagi berbagai pelatihan yang menghasilkan perubahan besar. Salah satunya yang paling terkenal adalah Kawah Candradimuka Akademi Militer, dimana setiap taruna TNI digembleng selama 3 bulan sebelum kemudian dikirim ke matra darat di magelang, matra laut di surabaya dan matra udara di Jogjakarta.

Di dalam setiap perjalanan kehidupan kita perlukan kawah candra dimuka kita masing-masing. Kita mungkin perlu asah keahlian baru atau mempertajam keahlian yang sudah kita miliki. Karena masa kerja kita tidak selalu sejalan dengan keahlian kita, masa kerja tidak selalu sejalan dengan jam terbang kita.

Semisal anda miliki masa kerja 10 tahun dan keahlian anda meningkat pesat 1 tahun pertama, dan setelah sepuluh tahun kemudian tidak selalu menjadi lebih ahli 10x, bisa jadi tahun-tahun berikutnya hanya mengulang tahun sebelumnya. Jam terbang di dapatkan dengan deliberate practice. Deliberate Practice adalah aktivitas untuk meningkatkan keahlian tertentu, dilakukan dengan semangat besar dan mendapatkan feedback dari ahlinya, sehingga kemampuan lama Anda akan terlampaui.

Ketika anda merasa perlu lebih berdaya, maka boleh mulai pikirkan untuk ciptakan kawah candradimukamu sendiri, tempat untuk asah bakatmu dan tingkatkan performamu. Untuk  mengetahui bakat alami yang ada di dalam diri Anda bisa klik disini untuk kunjungi http://tesbakatdanminat.wordpress.com

Pengalaman para taruna TNI selama di kawah candradimuka itu akan mendasari setiap keahlian yang didapatkannya kemudian, maka tidaklah mengherankan jika masa itu akan menjadi pengalaman yang sulit untuk dilupakan. Pengalaman serupa juga pernah kualami ketika aku sekolah di sebuah SMA yang mengadopsi disiplin militer. Waktu itu kami juga diisolasi selama 3 bulan untuk dibekali kedisiplinan, kemandirian dan semangat nasionalisme.

Kembali kepada bayi tetuko yang telah menjelma menjadi ksatria muda bernama Gatotkaca. Dia mampu terbang secepat kilat, kebal senjata dan memiliki kekuatan 1000 gajah, maka dengan kesaktian itu, seluruh bala tentara raksasa bisa dikalahkan.  Demikian cerita pak Dalang.

Leave a comment