KONVERSI ENERGI KEBAIKAN

KONVERSI ENERGI KEBAIKAN

The Motivator Doctor Agung KristiantoSeorang perawat, sahabat saya, bekerja di sebuah RS terkenal di ibukota. Beliau salah satu dari sedikit yang benar-benar care dengan pasien. Tidak hanya merawat dengan ketrampilan dan pengetahuannya melainkan juga dengan hatinya. Suatu kali, ada seorang pasien nenek yang keras kepala. Nenek itu memerlukan sebuah tindakan operasi, namun karena ketakutan atau entah karena apa beliau tidak bersedia. Keluarganya sudah berusaha membujuk, namun tidak berhasil.  Secanggih apapun prosedur  operasi, sehebat apapun khasiat obat, namun jika hati pasien tidak disentuh, maka semuanya akan sia-sia. Perawat sahabat saya, dengan segala perhatian dan kesungguhannya mampu membujuk sang nenek untuk menjalani operasi.

Membujuk pasien, menyentuh hatinya mungkin bukan merupakan tugas utama perawat. Bahkan tidak termasuk di dalam job description. Artinya, jika tidak dilakukan tidak akan mendapatkan teguran, dan jika berhasil melakukanpun jarang mendapatkan reward.

Banyak orang yang masih menghitung-hitung pekerjaan. Yah ini tanggungjawabku, yang ini bukan tanggungjawabku. Ini termasuk di dalam job description, ini di luar job description. Ini saya kerjakan dapatkan imbalan, yang ini kerja gratisan. Ini dihitung lembur, yang ini tidak. Kita menakar setiap usaha kita dan membarternya dengan hasil yang nampak dan jelas. Maka semboyan nggak usah keminter, pinter bodo gajine podo, banyak dianut di luar sana. Saya dulu juga percaya itu.

Saat The Secrets – buku dan film karya Rhonda Byrne, booming beberapa tahun yang lalu, itu menjadi sebuah kontroversi. Pastinya Anda sudah pernah membacanya. Rahasia di dalam buku itu disederhanakan menjadi 3 hal. Pertama meminta, kedua percaya dan ketiga menerima. Ask, believe and receive.  Mintalah dengan spesifik, percaya pasti akan menerima dan terimalah pesanan Anda. Sesimple itu bukan? Iya sih, tapi sudah kulakukan tapi koq tidak berhasil ya?

Beberapa orang mengira The Secrets adalah cara instan untuk mendapatkan keinginan. Mereka melupakan proses penting dalam tahap kedua. Believe saja tanpa melakukan tindakan apa-apa pastinya tidak menghasilkan apa-apa. Anda akan menerima apa yang pantas Anda terima, maka yang harus Anda lakukan adalah memantaskan diri. Memangnya kalau sudah pantas pasti dapat?

Tentunya Anda masih ingat hukum kekekalan energi khan? Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, hanya berubah bentuk. Artinya untuk mendapatkan apapun yang Anda inginkan akan ada energi yang harus Anda barterkan. Jika setiap tindakan yang anda berikan harus dihitung dengan imbalan atau reward, maka ketika reward sudah Anda dapatkan maka proses berubahan energi (konversi) sudah terjadi. Jika Anda melakukan sesuatu di luar job deskrispsi Anda, di luar tanggungjawab Anda, maka itu adalah energi-energi yang belum dikonversikan. Semakin banyak energi-energi baik yang belum dikonversikan, semakin mudah hidup yang Anda jalani dan semakin pantas diri Anda untuk mendapatkan keinginan Anda.

Keberhasilan perawat saya dalam membujuk dan memotivasi pasien tersebut tidak mendapat reward apa-apa dari instansi tempatnya bekerja. Benar kan, pinter bodo gajine podo? Lho memang tujuannya bukan untuk mendapat reward kok, dia melakukan itu demi kebaikan pasiennya. Ah ngeles, tetap aja dia tidak mendapat apa-apa. Hehehehe biarkan saya selesaikan dulu cerita nyata ini. Bagaimana menyentuh hati pasien sama pentingnya dengan setiap prosedur operasi dan obat yang diberikan.

Berbulan-bulan kemudian, sahabat saya itu pindah kerja ke RS yang lain. Suatu ketika beliau mendapat sms dari nomor yang tidak dikenalnya. Rupanya itu adalah sms dari keluarga nenek yang pernah ditolongnya.  Keluarga itu ternyata mencari sahabat saya di RS yang lama dan berhasil mendapatkan nomor kontaknya. Dikabarkannya bahwa si nenek itu telah sehat pulih dan sebentar lagi ulang tahun.

Ulang tahun nenek tersebut akan dirayakan di Luar negeri.  Nenek tersebut meminta agar sahabat saya bersedia menemaninya selama pergi ke luar negeri, bukan sebagai perawat, namun sebagai tamu dari keluarga tersebut. Saya tidak tahu apakah teman saya itu bersedia untuk pergi atau tidak, namun cerita ini begitu menginspirasi. Kebaikan yang pernah kita tanam mungkin tidak segera mendapat balasan. Kebaikan-kebaikan itu menjadi energi potensial yang belum terkonversi. Jika Anda memberikan kebaikan tanpa hitungan, maka Tuhan akan mengkonversi kebaikan itu dan mengembalikan kepada Anda berlipat-lipat tanpa hitungan juga.

Salam Berkelimpahan

The Motivator Doctor, 19/12/12

PS. Terimakasih untuk Suster Ocha, atas kisahnya yang luar biasa

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau mau undang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800  atau Ingin mengetahui potensi diri Anda? klik disini

Leave a comment