Ubah Persepsi

Ubah Persepsi

 dokter pembicara seminar keluarga,dokter pembicara seminar pendidikan anak,dokter pembicara seminar motivasi,dokter pembicara seminar kepemimpinanDi dalam epos Ramayana, ada sebuah penggalan kisah berjudul Anoman Duta. Anoman menjadi utusan. Kisah ini ada di sebuah tembang Kinanthi*, sebuah tembang macapat yang kupelajari saat SD. Diceritakan setelah Shinta diculik oleh Rahwana, maka Rama mengutus ksatria kera terbaiknya untuk mencari keberadaan istri tercintanya. Setelah melalui berbagai rintangan, bertemulah Anoman dengan Dewi Shinta di dalam Taman. Anehnya di dalam cerita ini, Anoman hanya menyampaikan pesan dan cincin dari Sri Rama dan menerima kalung (ada yang mengatakan hiasan rambut) dari Dewi Shinta, setelah itu Anoman pulang. Kenapa tidak sekaligus menyelamatkan Dewi Shinta dan membawanya kembali kepada suaminya? Itu pertanyaanku sejak pertama kalinya mendengar kisah ini.

Ada yang mengatakan Anoman tidak bisa membawa Dewi Shinta karena keburu ketahuan pasukan Rahwana dan ditangkap. Meskipun bisa melarikan diri dan membakar Kerajaan Alengka, namun ia tidak sempat menyelamatkan Dewi Shinta. Jawaban yang lebih masuk akal baru kutemukan beberapa bulan yang lalu di dalam buku berjudul Bocah Bajang Menggiring Angin, karya Rm Sindhunata. Jawabannya adalah Dewi Shinta tidak mau diselamatkan. Kenapa demikian?

Manusia itu hidup di dalam dunianya sendiri. Kita melihat dunia luar melalui dunia di dalam diri kita sendiri. Seperti orang memakai kacamata, maka kacamata itu menentukan apa yang dilihatnya. Jika kacamatanya kotor, maka semua yang dilihatnya nampak tidak bersih. Jika kacamatanya berlensa merah, maka semua yang dilihatnya berwarna merah.

Kacamata inilah yang dinamakan persepsi.  Darimana asalnya persepsi ini? Awalnya dari panca indera, apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan. Input yang sama diinterpretasikan berbeda oleh setiap orang tergantung asumsi dan pengalaman masa lalu. Jika demikian, apakah dengan mengubah asumsi maka persepsi akan berubah? Dan jika persepsi berubah apakah dunia berubah? Tentu saja.

Bagaimana seandainya kacamata itu diganti dengan yang lebih bersih, apakah akan melihat dengan lebih jelas? Apa yang terjadi jika kita memiliki persepsi yang lebih positif dan berkelimpahan? Respon tindakan manusia didasarkan kepada persepsi terhadap realita, bukan realitanya sendiri. Jadi bagaimana jika ciptakan saja persepsi yang berdayakan diri Anda?

Dewi Shinta tidak mau diselamatkan karena dia tersinggung. Cincin Rama yang diantarkan oleh Anoman agar dipakai Dewi Shinta merupakan detektor Cinta. Jika menyala terang, artinya cinta Shinta terhadap suaminya masih besar. Cincin itu memang menyala terang. Namun diragukannya cinta Shinta oleh Rama membuat Shinta tersinggung. Alih alih diselamatkan oleh Anoman, dia memilih untuk menunggu suaminya datang sendiri menyelamatkannya. Shinta merespon persepsinya sendiri, sama halnya dengan kita. Jika kita memang merespon berdasarkan persepsi kita, pastikan persepsi yang memberdayakan. JIka belum ubah Persepsi Anda. 

Salam Berkelimpahan

The Motivator Doctor, Awal Bulan Terakhir 2012

*Tembang Kinanthi : Anoman malumpat sampun/ Prapteng witeng nagasari/ Mulat mangandhap katingal/ Wanodya yu kuru aking/ Gelung rusak wor lan kisma/ Kang iga iga kaeksi

5 thoughts on “Ubah Persepsi

  1. Dewi Novita

    waduh aku kesindir ni dok… aku kan pake kacamata jeee….. ha ha ha….

    *tp aku tau bahwa yg dimaksud adalah cara pandangn ya, kadang memang kita memandang sesuatu itu sekaligus men-judge-nya… kalo kata orang ‘sesuatu itu’ baik, kita melihatnya baik, tapi kalo kata orang ‘sesuatu itu’ buruk’ … kita kadang ikut-ikutan men-judge-nya ‘buruk’, padahal kan belum tentu ya dok…

    dan ada satu kenyataan di diriku sekarang ini dok : kadang saat sekeliling ku melihat ‘sesuatu’ itu benar-benar buruk, kenapa ya di sudut hatiku kok rasanya berontak, padahal saat itu aku juga lagi sebal sama ‘sesuatu’ itu, tapi saat ‘sesuatu’ itu di bahas terus, timbul rasa belas kasihan dalam diriku, rasanya ingin berontak, pengin bilang, udah dooongg ngomongin ‘sesuatu’ itu… ayooo kita mulai ubah liat kebaikannya, walau ga tau harus mulai dari sudut mananya…. ha ha ha kacau deh…. jadi kayak perang batin yaaa….

    Reply

Leave a comment