Kualitas Diri

Kualitas Diri

Sudah menjadi kebiasaanku dengan Axl (kelas 3) dan Bielle (TK B) untuk bermain tebak-tebakan. Saat kuantar sekolah tadi pagi Bielle memberikan tebakannya padaku. “Sapi apa yang bisa memanjat?” Sapi iseng, sapi belajar memanjat, sapi anak monyet, semua jawabanku itu dijawab dengan tatapan  jahil dan senyum kemenangan. Salah. Mau tahu jawabannya?

Bermain tebak-tebakan adalah cara mudah untuk menambah wawasan dan dan pengetahuan, tanpa terkesan menggurui . Bahkan anak-anak pun dengan senang hati melakukannya.  Tebak-tebakan bisa juga dalam sebuah lagu, lain kali saya juga menggunakan lagu “Anak Ayam”, untuk bermain dengan anak-anakku. Anak ayam turunlah 7 mati 3 tinggal berapa? Nah kemudian Bielle akan menghitung dengan jari-jari mungilnya.

Bagi orang yang sudah dewasa seperti Anda tentunya, menambah wawasan adalah salah satu cara untuk tingkatkan kualitas diri Anda. Karena Anda tahu, kualitas diri itu tidak selalu berbanding lurus dengan usia. Slogan tua itu pasti, dewasa itu pilihan, membuktikan bahwa pilihan Anda untuk meningkatkan kualitas diri Anda sekarang.

Berbicara mengenai kualitas, jadi ingat sebuah cerita tentang ujian mahasiswa seni rupa. Dosen yang bijak memberi tugas pilihan kepada para muridnya untuk tugas akhir.Pilihan pertama adalah membuat tembikar sebanyak-banyaknya selama 1 semester, dan penilaiannya adalah berdasarkan jumlah karya yang dihasilkan. Pilihan keduanya adalah membuat satu karya saja namun dipastikan adalah karya terbaik karena dinilai berdasarkan kualitasnya.

Kualitas diri tidak sejalan dengan bertambahnya waktu, kualitas diri harus dibentuk secara sengaja dan terus menerus (delibrate practice). Tentunya Anda mengenal orang orang berusia tua yang bersikap tidak sesuai dengan usianya, atau sebaliknya, orang-orang muda yang memiliki sikap luar biasa melebihi usia biologisnya.

Bagaimana meningkatkan kualitas diri? Buatlah standar tinggi buat diri sendiri, standar ini berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Sikap apa yang Anda miliki, pengetahuan apa yang Anda pahami, ketrampilan apa yang Anda kuasai, semuanya masih bisa ditingkatkan bukan?  Mentor dan buku akan banyak membantu Anda untuk meningkatkan kualitas diri. Orang-orang yang mau berkembang memilih mentor yang hebat seperti saya juga memilih mentor-mentor yang bisa bantu tingkatkan kualitas diri.  Buku apa yang paling Anda sukai? Buku apa yang terakhir Anda baca? Berapa buku yang Anda baca setiap bulannya? Semakin banyak membaca akan semakin terbuka pikiran Anda dan semakin mudah tingkatkan kualitas diri.

Para mahasiswa yang memilih opsi 1 yaitu membuat karya berdasarkan kuantitasnya, rajin membuat tembikar, bagi mereka semakin banyak tembikar yang dibuat akan semakin tinggi nilai akhir semester.  Menariknya, tembikar yang dihasilkan oleh para mahasiswa ini, semakin lama semakin baik kualitasnya. Kenapa? Karena ketrampilan mereka semakin terasah dengan praktek yang mereka lakukan. Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang memilih opsi kedua? Para mahasiswa ini sibuk membuat kriteria karya yang berkualitas tinggi namun tidak pernah berhasil membuatnya. Jadi berlakulah prinsip practice make perfect atau dalam bahasa Jawa Ngelmu iku kelakone kanthi laku* 

Bermain tebak-tebakan pun harus disesuaikan dengan usianya lho. Saat Axl tahu adiknya bermain tebak-tebakan dengan lagu anak ayam, maka dia pun minta bergabung. Nah baginya lagunya adalah anak ayam turun 93 mati 29 tinggal berapa? Dan Axl pun buru-buru mencari kertas untuk menghitung.  Dan Anda tahu sapi apa yang jago memanjat?  SAPI-DER-MAN he he he

*ilmu itu hanya bermanfaat saat dipraktekkan

Ndalem Mondorakan , 12,11,12

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau mau undang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800 

Leave a comment