PAIN AND PLEASURE

 

PAIN AND PLEASURE

 

the motivator doctor agung kristiantoSuatu kali ketika aku masih kecil, guru TK ku memberi pengumuman menarik. Anak-anak di kelas akan diajak jalan-jalan keliling kota dengan mobil. Bagi anak desa seperti aku – dulu, naik mobil adalah sebuah kemewahan tersendiri. Ketika mobilnya datang, segera saja kami berlari untuk berebut masuk. Anehnya, guru saya itu tidak mengajak seluruh kelas, hanya beberapa anak terpilih saja. Wah tidak adil ya? Lebih aneh lagi cara seleksinya. Guru menentukan mana anak yang ikut dan yang tinggal hanya dengan meminta anak membuka mulutnya. Aku termasuk anak yang dipilih untuk ikut. Senang sekali waktu itu, rasanya beruntung sekali – meskipun tidak tahu akan diajak kemana, yang penting jalan-jalan naik mobil. Padahal Anda tahu kami diajak ke mana?

Setiap orang termotivasi oleh dua hal saja yaitu menghindari kesakitan (avoid pain) dan mengejar kenikmatan (toward pleasure). Pain-Pleasure-Principles. Maksudnya? Kenapa Anda bekerja? Ya supaya dapat uang, kehormatan, fasilitas, jaminan masa depan, boleh terus pacaran. Jawaban Anda itu adalah mengejar pleasure. Bisakah Anda menjawab, supaya tidak disebut pengangguran, tidak diremehkan, tidak bokek, tidak diputus pacar? Hmmm bisa juga. Nah jawaban yang ini menghindari pain. Pain-Pleasure-Principles (P3) sering juga disebut Reward-Punishment Principles (RPP).

Jadi P3 atau RPP ini akan selalu buat diri termotivasi? Ya dan tidak. Lho koq gitu? Karena de-motivasi pun mengikuti prinsip ini. Mengapa Anda melakukan procrastination (penundaan)? Ya supaya bisa santai dulu (toward pleasure/reward) soalnya kalo mengerjakan skripsi, misalnya, sering stres, tidak nyaman (avoid punishment/pain).

Beberapa orang mudah dimotivasi dengan diberi reward, sementara yang lain mudah dimotivasi dengan menghindari punishment. Anda termasuk yang mana?

Berikut ini adalah pertanyan yang akan bantu Anda untuk melihat plasure dan pain dari setiap tindakan Anda. Pertama, apa untungnya. Apa untungnya saya selesaikan pekerjaan saya sekarang? Apa untungnya belajar sekarang? Apa untungnya mengetahui bakat Anda sekarang? Semua jawaban pertanyaan pertama ini akan menunjukkan pleasure yang akan Anda dapat. Kedua apa ruginya. Apa ruginya jika saya menunda pekerjaan saya sekarang? Apa ruginya jika saya tidak belajar sekarang? Apa ruginya jika saya tidak tahu bakat saya sekarang? Jawaban pertanyaan kedua ini akan menunjukkan pain yang akan Anda dapatkan jika tidak melakukan tindakan Anda.

Ya saya tahu bagaimana bisa memotivasi diri sendiri, dan bagaimana jika hendak memotivasi orang lain, pasangan, anak atau pasangan? Sama saja. Anda bisa memotivasi mereka dengan menunjukkan P3 atau RPP yang akan mereka dapatkan. Tentu saja Anda tahu bahwa setiap orang ada yang mudah termotivasi dengan mengejar hadiah atau menghindari hukuman. Hanya karena Anda mudah termotivasi dengan menghindari hukuman, tidak berarti orang lain juga seperti itu. Orang tua atau perusahaan yang mudah memberikan punishment namun tidak mudah memberikan reward, belum paham mengenai prinsip ini.

Perjalanan mobil tamasya kami, berhenti di sebuah bangunan. Di dalam bangunan tersebut banyak orang yang mengenakan pakaian serba putih. Anda tahu dimana itu? Ya sebuah rumah sakit. Kami semua diajak masuk dan melihat-lihat ruangan RS itu. Setelah selesai melihat-lihat kami beristirahat di sebuah bangku panjang. Sementara kami beristirahat, satu persatu nama kami dipanggil dan masuk di sebuah ruangan, bergantian tentu saja. Beberapa anak keluar dari ruangan itu dengan menangis. Apa yang terjadi di ruangan itu? Akan saya ceritakan di artikel saya besok.

Salam Berkelimpahan.

The Motivator Doctor, 15.12.2012

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau mau undang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800  atau Ingin mengetahui potensi diri Anda? klik disini

PS: Hari ini adalah tepat 2 bulan ketika saya berkomitmen untuk menulis artikel setiap hari. Memang beberapa kali tidak bisa posting karena kesibukan atau terkendala koneksi internet, meskipun demikian saya ucapkan banyak terimakasih atas dukungan, komentar dan support dari para sahabat pengunjung blog ini. Semoga Anda semakin berkelimpahan.

2 thoughts on “PAIN AND PLEASURE

  1. serpih2pasir

    Ha ha ha.. Kalau bukan “jalan2, pasti ngga berebut yahh”

    –Ya dok.. Dalam hati saya kagumm.. Bisa setiap hari menulis. *secara saya setahun lalu bikin blog dan cuma sekali itu ngisinya* katanya kalau pembiasaan,butuh minimal 21 hari ya.. He he–

    Reply
  2. Pingback: Anchor « Motivator | Dokter | Inspirator | Coach | Trainer | HypnoTherapist

Leave a comment