Buah Kebaikan

Buah Kebaikan

The Motivator Doctor Agung Kristianto - Buah KebaikanPastinya anda pernah mendengar Perang Bharatayudha, perang keluarga Bharata, perang sepupu keluarga Pandhawa sebagai protagonis dan Kurawa sebagai antagonis. Di dalam perang itu tidak hanya perang antar negara, perang antar pasukan, namun perang antara kebaikan dan bukan kebaikan. Kebaikan tidak selalu milik Pandawa dan Kurawa tidak selalu memiliki bukan kebaikan. Di dalam peperangan ini, para ksatria dari kedua belah pihak menuai semua perbuatan yang pernah dilakukannya. Di dalam tradisi Hindu dikenal dengan Karmapala,  buah dari perbuatan mereka masing-masing.

Petuah dalam Bahasa Jawa dikenal Sopo gawe nganggo, sopo nyilih mbalekake – siapa membuat akan memakai, siapa meminjam akan mengembalikan. Dalam bahasa yang lebih populer, hukum sebab-akibat, siapa menabur angin akan menuai badai. Ih serem.

Apa yang kita tabur dan bagaimana cara kita menabur? Kita hanya menabur dua hal, kebaikan dan kebalikannya. Kita menaburkan lewat pikiran, perkataan dan tentu saja perbuatan. Jika kita banyak menabur kebaikan dalam pikiran kita, berpikir positif, berprasangka baik maka kedamaian pikiran adalah hal yang pasti kita tuai. Kata-kata baik yang disampaikan dengan baik, menginspirasi, dan memberikan semangat, maka kebaikan, inspirasi dan semangat yang jauh lebih besar yang akan dituai.  Perbuatan baik yang dilakukan akan memanen perbuatan-perbuatan baik yang jauh lebih besar lagi. Macacih?

Seorang petani yang menaburkan 5 kilo benih padi, tidak akan memanen 5 kilo padi saja, namun jauh lebih banyak dari itu. Itulah kebaikan alam. Alam melipat gandakan apa yang kita taburkan. Eh, lalu apa jadinya ya jika bukan kebaikan yang ditaburkan? Sama saja dong, akan dilipat gandakan. Iiih makin serem aja.

Bagaimana cara mudahnya menabur kebaikan? Ingat nasehat  3M AA Gym, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulai dari sekarang. Kebaikan yang Anda taburkan pastilah akan Anda tuai berlipat ganda. So kebaikan apa yang akan Anda tabur hari ini?

Saya teringat nasehat seorang pengusaha di Jogja bertahun-tahun yang lalu. Sambil memberikan kertas bertuliskan aksara cina, beliau menerangkan artinya. Jika berbuat baik, meskipun keberuntungan belum mendekati, tetapi kemalangan sudah menjauhi. Jika berbuat tidak baik, meskipun kemalangan belum mendekati, namun keberuntungan sudah menjauhi. Ternyata  berbagai bangsa dengan berbagai bahasa dan budaya pun mengajarkan untuk berbuat hukum sebab akibat, causalitas, karma pala, ngundhuh wohing pakarti*. Apapun yang kita tanam akan kita tuai.

Di dalam perang Bharatayudha tidak hanya ksatria Kurawa yang ngundhuh wohing pakarti, begitu juga para ksatria Pandhawa. Ksatria-ksatria hebat seperti Abimanyu dan Gatotkaca pun gugur karena menuai perbuatan sebelumnya. Bagaimana kisahnya, tunggu saja artikel-artikel saya yang berikutnya.

Salam berkelimpahan

The Motivator Doctor, 7/12/2012

 *menuai buah perbuatan atau sikap

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau mau undang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800  atau Ingin mengetahui potensi diri Anda? klik disini

Leave a comment