Secangkir Jus Jeruk

Secangkir Jus Jeruk

Mungkin diantara sahabat pembaca ada yang mengerutkan dahi ketika membaca judul di atas. Aneh, ya memang tidak lazim. Cangkir biasanya digunakan untuk kopi atau teh dan bukannya jus jeruk. Waktu itu saya sedang breakfast di sebuah hotel di tepian pantai Talise Palu. Menu buffet all you can eat (except the furniture tentunya) sudah siap disajikan. Saya memanggang setangkup roti tawar dan mengolesinya dengan mentega dan selai kacang. Saat mau mengambil jus jeruk dari tempatnya saya sejenak terdiam, agak bingung. Baru sadar bahwa disitu tidak disediakan gelas. Cangkir dan air mineral dalam kemasan memang ada di atas meja, namun gelas untuk jus tidak disediakan. Petugas yang jaga pun mengatakan tidak ada gelas khusus untuk itu. Khan bisa cangkir Pak?

Mana yang lebih penting? Isi atau kemasan? Beberapa akan mengatakan isi, karena apalah artinya kemasan jika isinya tidak berharga. Don’t judge the book by its cover. Permata yang diletakkan di atas tumpukan sampah pun akan tetap sama harganya. Beberapa yang lain mengatakan kemasanlah yang penting, kita sering membeli sesuatu berdasarkan kemasan. Kemasan menjadikan isi lebih berharga, dan bukankah kita sering membeli buku karena sampulnya menarik?

Seorang sahabat menceritakan keinginannya untuk berbicara di depan umum dengan penuh percaya diri. Lalu kenapa tidak segera lakukan itu sekarang? Itu sulit dok. Grogi, apalagi jika ditertawakan, rasanya down . Menarik sekali, saya jadi ingat apa yang saya pelajari di kelas NLP. Mas Ronny FR, The Most Wanted Coach and Trainer of NLP, mengatakan bahwa cara mudah untuk hancurkan keyakinan yang membatasi atau limitting beliefs adalah dengan ditertawakan. Jika demikian, bagaimana jika keyakinan bahwa bicara pede di depan umum itu tidak mudah ditertawakan saja? Anda juga masih punya limitting beliefs? Wkwkwkwkwk – ROTFL * 

Lain sahabat berusaha meyakinkan saya, bahwa sekarang dia sulit untuk percaya diri. O ya? Dia mengatakan dengan sungguh-sungguh bahwa dia tidak percaya diri. Anehnya, dia mengatakan bahwa tidak percaya diri itu dengan penuh percaya diri. Bukankah kita juga sering begitu? Saat diberi tugas, kita sering menolak dengan berbagai alasan yang meyakinkan. Hmmmm apa jadinya ya seandainya alasan-alasan yang meyakinkan itu digunakan untuk mendukung kreativitas dan produktivitas  Anda?

Jadi apakah isi atau kemasannya yang penting? Dua-duanya tentunya penting. Isi baik dengan kemasan yang baik, pastinya yang terbaik. Jika belum bisa baik keduanya, pastikan yang  baik adalah yang paling bermanfaat untuk Anda. Gunakan semangat Anda, keyakinan Anda untuk buat diri semakin berdaya. Karena semangat dan keyakinan juga bisa memperdayakan. Pilihan Anda tentunya.

Untuk saya, yang penting adalah jus jeruknya. Saya ambil cangkir itu dan mengisinya dengan jus jeruk. Meski nampak tidak lazim, namun saya bisa minum jus jeruk segar menemani roti panggang selai kacang. Hmmmm nikmatnya jika kita bisa pilih yang bermanfaat, Anda juga begitu khan?

Salam Berkelimpahan

*ROTFL = Roll Over The Floor = tertawa terpingkal-pingkal sampai berguling-guling di lantai

The Motivator Doctor, Omah Petroek, Karang Klathak, Pakem 22,11,12 

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau mau undang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800  atau Ingin mengetahui potensi diri Anda? klik disini

2 thoughts on “Secangkir Jus Jeruk

Leave a comment