Paradoks Ideal

 

Paradoks Ideal

captain of my soulDi sebuah acara ronda beberapa waktu yang lalu, seorang bapak menceritakan tentang paradok ideal. Di antara seduhan kopi dan camilan malam itu, “guru” yang baru pertama kali saya temui telah membabarkan sebuah hal yang sangat menarik. Saya belum pernah menjumpai hal itu dibahas dalam seminar atau dari buku-buku yang saya baca. Tulisan ini sekedar pemahaman saya tentang apa yang beliau katakan.

Hidup ini sering tidak ideal. Segala sesuatu terjadi tidak seperti seharusnya. Demikian juga dengan orang-orang yang kita jumpai, teman-teman, tetangga bahkan keluarga kita sendiri. Ada saja seseorang atau sesuatu yang tidak ideal, tidak seharusnya. Namun itulah yang membuat kehidupan ini ideal. Demikian katanya membuka obrolan.

Sesuatu yang tidak ideal, justru itulah yang membuatnya ideal. Maksudnya bagaimana pak, tanyaku sambil menyeruput kopi moka kesukaaanku. Misalnya dalam cerita pewayangan, jika negara Hastina milik Kurawa ayem tentrem gemah ripah loh jinawi, aman tentram damai sejahtera sentosa, sama halnya dengan kerajaan Pandawa, maka kisahnya tidak menarik. Penontonnya bubar, pulang ke rumah masiing-masing.

Hmmm, saya mulai menangkap poinnya. Anda pernah membaca buku Mimpi Sejuta Dollarnya Merry Riana? Jika sudah, apa yang membuat buku itu fenomenal? Apakah karena memuat kisah hidup penulisnya, dari seorang yang miskin papa menderita, menjadi seorang kaya raya dan motivator hebat. Seperti yang sudah saya tuliskan di paragraf di atas, buku itu menjadi menarik karena isinya menceritakan kisah kehidupan yang tidak ideal. Bagamana jika isinya adalah kisah hidup seorang anak yang terlahir kaya, orang tuanya kaya, dia sekolah lancar, nilainya baik, kemudian jadi pengusaha yang kaya? Anda masih tertarik membacanya?

Anda mungkin pernah lihat iklan di televisi tentang seorang calon presiden yang kaya raya. Kaya raya karena keluarganya. Kisah hidup sendirinya mungkin tidak menarik, maka dia menceritakan kisah ayahnya yang dulunya miskin. Aneh ya? Tapi biarlah. Kehidupan yang tidak ideal itulah yang ideal.

Kisah Cinderella misalnya. Bagaimana jika diubah seperti ini. Pada jaman dahulu kala ada seorang putri raja bernama Cinderella  yang jatuh hati dengan seorang pangeran. Lalu mereka menikah dan bahagia selamanya. Apa yang bisa diambil inspirasi dari cerita yang demikian? Tidak ada bukan?

Sejak kecil kita diberikan cerita dan dongeng tentang kekuatan untuk mengubah hidup. Dari kehidupan yang miskin papa menjadi kehidupan yang happily ever after. Dongeng Aladin, Cinderela, Joko Tingkir dan berbagai dongeng dari belahan bumi manapun mengajarkan hal ini. Kehidupan yang tidak ideal adalah ideal. Ideal bagi kita untuk mengubah hidup. Ideal bagi kita untuk bertumbuh.

Sebuah quote dari puisi William Ernest Henley berjudul Invictus, menuliskan bahwa “I am the master of my fate, I am the captain of my soul”. Puisi ini menginspirasi almarhum Nelson Mandela, menguatkannya ketika di penjara selama 27 tahun oleh rezim yang berkuasa. Dan ketika Ia menjadi presiden, ia merangkul orang-orang yang memenjarakannya, alih-alih membalasnya. Rolihlahla Mandela memilih menjadi tuan atas takdirnya. Memilih menjadi kapten atas jiwanya. Kondisi yang tidak ideal, malah membuatnya menjadi seorang pemimpin karismatik yang dihormati di seluruh dunia.

Jadi berhentilah menunggu kesempatan yang ideal, karena yang kondisi yang tidak ideal ini adalah kondisi yang paling ideal untuk Anda bertumbuh mengubah hidup seperti yang Anda inginkan. Paradoks Ideal. Demikian penuturan sang guru kehidupan yang saya temui malam itu. Dan kami pun bersiap pulang karena hari sudah menjelang fajar.

23/1/2014

Leave a comment