Kelembaman

Kelembaman

sampahSeorang laki-laki setengah baya, memakai kaos oblong dan bersepatu boot.  Dengan mengerahkan seluruh tenaga ia menarik sebuah gerobak sampah. Otot-otot lengannya mengeras, kaki-kaki menjejak aspal jalanan. Awalnya gerobak berwarna kuning itu tidak bergerak sama sekali, namun beberapa saat kemudian ia mulai bergerak dan semakin cepat.

Tentunya Anda juga pernah memiliki pengalaman mendorong sesuatu yang berat, entah motor, gerobak ataupun mobil. Pada awalnya terasa tidak ringan bukan? Inilah yang disebut dengan kelembaman. Kelembaman di pahami sebagai suatu kondiri benda fisik yang cenderung menolak perubahan. Seperti halnya saat mendorong mobil, mobil akan cenderung mempertahankan posisi diamnya, maka pada awalnya akan terasa berat.  Namun setelah itu terlampaui maka berikutnya akan menjadi kebih mudah dan ringan.

Prinsip kelembaman ini ternyata juga ada pada manusia. Maksudnya? Setiap orang akan cenderung mempertahankan kondisinya. Anda bisa memperhatikan keadaan saat bangun tidur misalnya, bukankah kita perlu beberapa saat untuk benar-benar bangun dan beranjak dari tempat tidur? Kriinngg kriiingg, alarm Anda membangunkan tidur dan memotong minpi Anda. Alih-alih bangun yang kebanyakan orang lakukan adalah mematikan alarm dan tidur lagi. Atau jika pun terbangun, tidak bersegera beranjak dari tempat tidur. Kadang kita malah mengubah posisi tidur dahulu. Dari terlentang menjadi miring, kemudian tengkurap, atau duduk bersandar bantal namun tumata masih terpejam. Kenapa demikian? Prinsip kelembaman.

Prinsip kelembaman juga muncul pada kebiasaan manusia. Tidak mudahnya untuk membentuk kebiasaan baru atau membuang kebiasaan lama sering dikarenakan oleh prinsip ini. Misalnya kebiasaan untuk berolahraga setiap hari misalnya. Siapa yang belum tahu manfaat dari berolahraga? Saya rasa tidak ada. Namun ketika ditanya siapa yang rutin berolahraga, pasti lebih sedikit yang menjawab Ya.  Olahraga khan memerlukan waktu, perlu baju dan sepatu khusus, belum lagi biaya gym dan personal trainernya. Hehehe tuh kan banyak alasan, itulah yang dinamakan kelembaman, inersia. Kita selalu ingin untuk tetap pada kondisi kita sekarang.

Jika terhalang oleh kelembaman bagaimana kita bisa membuat kebiasaan baru? Justru inilah hal menariknya. Jika kelembaman menghalangi, maka kita tahu bahwa setelah itu tersingkir maka jalan selanjutnya akan jauh lebih mudah. Sama seperti saat mendorong mobil, awalnya akan terasa berat, namun setelah mulai bergerak, semuanya menjadi lebih. Bentuklah kebiasaan baru yang benar maka kebiasaan itu akan membentuk hidup kita.

Lalu bagaimana caranya membangun kebiasaan baru itu?  Tunggu artikel selanjutnya…

On my beloved wife’s birthday

The Motivatot Doctor, April 3rd 2013

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau mau undang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800  atau Ingin mengetahui potensi diri Anda? klik disini

2 thoughts on “Kelembaman

  1. T. Nugroho Angkasa S.Pd

    Termasuk dalam hal menulis ya Pak Dokter. Saat awal belajar menulis sulitnya minta ampun. Tapi seiring berjalannya waktu menulis ibarat bernafas saja :-). Matur nuwun telah berbagi artikel yang migunani ini.

    Reply

Leave a comment