JANGAN BUAT RESOLUSI TAHUN BARU

dokteragungkristiantoKetika sampai di penghujung tahun, seperti saat ini, banyak orang yang mulai merencanakan berbagai harapan di tahun mendatang. Goal, target, rencana, bahkan sekedar keinginan untuk tahun depan mulai disusun. Oleh banyak orang disebut dengan Resolusi Tahun Baru (RTB). Ada yang hanya membatin dalam hati, ada yang menuliskan di dalam buku, ada yang menyampaikan kepada orang terdekat, bahkan mengumumkannya di media sosial.  Resolusi bisa berarti janji, keputusan ataupun deklarasi. Maka Resolusi Tahun Baru (RTB) adalah janji, deklarasi ataupun keputusan yang dibuat untuk tahun baru.

Jika RTB adalah sebuah janji atau deklarasi atau sebuah keputusan, mungkin kemudian bisa ditanyakan siapa akan mewujudnya janji atau deklarasi atau keputusan tersebut? Tentu saja jawabannya adalah orang membuat resolusi. Namun ternyata banyak resolusi tahun baru yang tidak terwujud dengan berbagai sebab atau alasan. Ada 5 penyebab tidak tercapainya resolusi tahun baru yang akan di bahas dalam tulisan ini.

  1. Resolusi Tahun baru yang tidak jelas.

Ada orang yang memiliki resolusi, tahun ini saya mau lebih sehat, lebih kaya dan lebih bahagia. Apakah tidak boleh memiliki resolusi seperti itu? Tentu saja boleh, Namun resolusi di atas masih terlalu umum, kalau boleh dibilang abstrak. Jika sesuatu itu masih abstrak, tidak jelas maka tidak mudah bagi kita untuk meraihnya. Maka jika resolusi semacam itu mau diwujudkan maka perlu dijabarkan menjadi sesuatu yang lebih jelas dan konkret.

Berbagai pertanyan berikut akan bantu Anda memperjelas RTB yang masih umum.

  • Apa yang dimaksud dengan lebih sehat?
  • Apa artinya sehat bagi Anda?
  • Bagaimana cara Anda untuk menjadi lebih sehat?
  • Apa saja kebiasaan yang harus Anda tinggalkan untuk menjadi lebih sehat?
  • Kebiasaan baru apa yang perlu Anda miliki untuk menjadi lebih sehat?
  • Apa buktinya Anda sudah menjadi lebih sehat?

Berbagai pertanyaan ini akan membantu Anda memperjelas apa yang menjadi resolusi tahun baru Anda. Pastinya mudah mengganti kata sehat pada pertanyaan di atas dengan kata bahagia, kaya, jodoh atau apapun resplusi tahun baru Anda

  1. RTB yang tidak penting

Dreams are free. Mimpi itu gratis, maka buatlah mimpi sebesar-besarnya dan sebanyak-banyaknya. Demikian sebuah nasehat yang banyak didengungkan di luar sana. Karena diminta sebesar-besarnya dan sebanyak-banyaknya maka orang – orang yang membuat begitu banyak RTB yang tidak “PENTING”. Penting disini menggunakan tanda petik yang berarti penting bagi seseorang tidak terlalu penting bahkan tidak penting bagi orang lain. “Penting” menjadi sangat personal dan individual. Penting bagi perusahaan belum tentu penting bagfi karyawan, penting bagi orang tua belum tentu dianggap penting oleh anak, penting bagi suami belum tentu penting bagi istri. Jadi kalau Anda termasuk orang yang mempunyai daftar RTB yang panjang mudahkan diri Anda dengan membuat skala prioritas.

Bagaimana caranya membuat skala prioritas? Mudah. Seadainya Anda memiliki 10 RTB di tahun 2016 ini, buatlah urutan dari no 1 -10 di dalam sebuah note, tidak perlu sesuai dengan skala prioritas, tuliskan saja secara random. Langkah berikutnya adalah membandingkan, misalnya no 1 dibandingkan dengan no2, mana yang lebih penting. Jika no 2 lebih penting maka berikan poin 1 di nomer 2, sedangkan no 1 mendapat poin 0. Lanjutkan pembandingan, 1 vs 3, 1vs4, 1vs5, 1vs6 dst…, sampai semua RTB selesai dibandingkan dan mendapat poin. Jika semua sudah mendapatkan poin, maka diurutkan ulang sesuai besarnya poin. Maka ketemulah skala prioritas sesuai dengan yang paling penting menurut ANda.

Apakah Anda sudah puas dengan urutan tersebut, ataukah ada yang seharusnya penting namun malah mendapat poin rendah? Tentu saja Anda boleh mengubah urutan tersebut dengan penuh kesadaran, mana yang seharunsya penting dan baik untuk Anda. Dengan proritas yang baru ini fokus RTB sesuai dengan skala prioritas.

  1. Tidak tahu cara mewujudkannya. (How To)

Sebenarnya agak aneh ketika seseorang membuat RTB namun tidak tahu caranya, namun ini sah-sah saja.  Bukankah lebih mudah tahu tujuan tetapi tidak tahu jalan daripada tahu jalan tetapi tidak punya tujuan? Jadi bagaimana caranya Anda mewujudkan RTB yang tidak tahu caranya. Maka buatlah pertanyaan Apa 3 langkah sederhana untuk mewujudkan RTB saya? Langkah pertama …. Langkah kedua…. Langkah ketiga….  Isilah titik-titik ini dengan imajinasi Anda, tebakan terbaik Anda dan cara yang paling sederhana menurut Anda. Bisa kan? Pasti bisa. Jadi kapanpun Anda merasa stuck, macet, buatlah pertanyaan ini Apa 3 langkah sederhana untuk keluar dari situasi ini.1… 2… 3… langkah pertama saya biasanya bertanya dengan orang yang pernah mewujudkan RBT yang sama.

  1. Terjadi Konflik Internal

Apa jadinya jika Anda mengendarai mobil atau motor, sedangkan pedal gas dan rem diinjak bersamaan? Tentu saja tidak kemana-mana. Demikian juga dengan sebuah RTB yang memiliki konflik internal di dalam diri pembuatnya. Di satu sisi ingin mewujudkan sebuah RTB namun salah satu sisi takut timbul sesuatu yang merugikan jika hal itu terwujud. Misalnya seseorang yang memiliki resolusi tahun baru untuk pindah pekerjaan yang lebih baik di kota lain, namun ia takut meninggalkan kota lamanya, sahabat lamanya dans sebagainya. Konflik internal semacam ini membuat RTB tidak kemana-mana. Maka solusinya adalah mendamaikan konflik internal tersebut, melihat kebaikan dari setiap bagian yang bertentangan. Ada banyak teknik NLP untuk mendamaikan konflik internal tersebut. Six Step Reframing salah satunya.

  1. Bukan Tanggungjawab Pribadi

Kunci kegagalan dari setiap tindakan, termasuk RTB, adalah melepaskan tanggungjawab pribadi. Orang lebih mudah menyalahkan orang lain, menyalahkan waktu, menyalahkan situasi, bahkan menyalahkan Tuhan, untuk setiap kegagalan yang di dapatnya. Semua salah kecuali diri sendiri. Jika ANda pernah dalam posisi ini, maka Anda tahu yang saya maksud. Kita tidak berani ambil tanggungjawab karena takut gagal dan dipersalahkan, padahal dengan melepaskan tanggungjawab kita mulai langkah pertama menuju kegagalan.

Tanggungjawab adalah kata kuncinya. Tidak hanya Semakin besar kekuatan semakin besar tanggungjawab seperti pada film Spiderman. Namun semakin besar tanggungjawab yang sanggup kita pikul akan semakin besar kekuatan kita. Anda bisa melihat di setiap kantor, semakin tinggi posisi jabatannya akan semakin besar tanggungjawab. Kenapa tidak kita perbesar tanggungjawab kita sehingga kita semakin tinggi posisi kita dan semakin besar kekuatan kita?

Jadi, jangan buat Resolusi Tahun Baru kalau Anda belum menyiapkan diri menghadapi 5 kendala di atas. Namun setelah Anda tahu cara mengatasi kendala tersebut, masihkah mau membuat Resolusi Tahun Baru ?

Pilihan Anda tentunya, apakah RTB itu penting buat Anda dan perlu disusun dengan benar? Masihkan ada kendala-kendala yang perlu di atasi? Dalam NLP dikenal presuposissi there’s no failure only feedback. Tidak ada yang namanya kegagalan, hanya ada umpan balik. Bagaimana mengaplikasikan preposisi ini dalam RTB Anda ? Bagaimana menyusun RTB yang efektif, menyenangkan dan membuat kita antusias mewujudkannya? Bagaimana mendamaikan konflik internal dengan mudah? Apa itu time line dan kenapa time line dahsyat jika diaplikasikan dalam RTB?

Temukan semua jawabannya di Training Effective New Year Resolution with NLP, 13 Desember 2015 @ Hotel Sheraton Yogyakarta. Hanya untuk 20 orang pendaftar pertama. Contact 0857.4028.7100. See you there. Klik disini untuk informasi lengkapnya

1 thought on “JANGAN BUAT RESOLUSI TAHUN BARU

Leave a comment