Pilih Jadi Dalang Atau Wayang?

Pilih Jadi Dalang Atau Wayang?

Pada sebuah karya sastra jawa yang kontroversial*  ada sebuah teka-teki rumit, dalam pertunjukan wayang kulit manakah yang lebih tua apakah wayang kulitnya,  ataukah kelirnya (layar putih tempat pertunjukan wayang) atau blencongnya (lampu yang menyorot wayang kulit sehingga menghasilkan bayangan pada layar kelir). Ada yang menjawab yang paling tua adalah kelir, karena sebelum pertunjukan maka kelir akan dibentangkan terlebih dahulu, maka dikatakan sebagai yang paling tua. Ada juga yang menjawab wayang, karena jauh sebelum pertunjukan diadakan, woro-woro tentang pertunjukan wayanglah yang diumumkan, bukanlah pertunjukan kelir apalagi pertunjukan blencong.

Salah satu film favorit saya berjudul Invictus, bagi penggemar Matt Damon dan Morgan Freman pastinya tidak asing dengan film ini. Cerita dalam film ini mengisahkan tentang awal perjalanan Nelson Mandela saat memimpin negara Afrika Selatan yang terpecah karena masalah ras warna kulit, Dikisahkan bagaimana Nelson Mandela memilih untuk merangkul semua golongan, melupakan perselisihan dan lebih mengobarkan semangat nasionalisme. Hmmm nampaknya juga cukup up to date untuk ditonton bangsa kita ya?

Acara Ngudi Larasing Pakarti (NLP) di Radio Sonora Jogja setiap Rabu 18.00-20.00, pernah membahas tema hidup adalah sebuah pilihan. Satu hal yang sangat menarik adalah bahwa ternyata kita tidak bisa tidak memilih rupanya, karena tidak memilih pun adalah sebuah pilihan, pilihan untuk tidak memilih bukan?  Sambil meneruskan membaca tulisan ini mungkin Anda mulai berpikir pilihan-pilihan apa saja yang sudah Anda ambil dalam kehidupan Anda?

Teringat lagu Kla Project, baris syairnya mengatakan “ segala yang kau inginkan mampu engkau wujudkan, hidupmu adalah pilihan”. Jika memang kita mendapatkan kemampuan untuk mewujudkan apa pun yang kita inginkan, lalu apa yang ingin kita wujudkan? Kehidupan yang seperti apa yang kita inginkan? Sebuah Pilihan tentunya.

Apapun kehidupan kita hari ini adalah hasil dari pilihan-pilihan kita di masa lalu. Mungkin ada yang merasa itu bukan pilihannya sendiri, melainkan dipilihkan oleh orang lain, tetapi bukankah menerima pilihan orang lain juga merupakan pilihan Anda juga.  Nah, sekarang apakah Anda sudah memutuskan untuk  jadi seorang Dalang atas kehidupan Anda sendiri ataukah jadi wayang yang hidup ditentukan oleh keputusan orang lain, sepenuhnya adalah pilihan Anda.

Lagu-lagu Kla Project memanglah bermakna dalam, demikianlah hasil diskusi saya dengan seorang sahabat lewat BB, yang merupakan fans berat dari grup tersebut, apakah Anda setuju?

Dan bagi para sahabat yang belum pernah mendengarkan acara Ngudi Larasing Pakarti di Radio Sonora Jogja 97.4 FM boleh juga untuk turut menikmatinya lewat siaran radio ataupun streaming lewat www.jogjastreamers.com atau klik disini. Ada banyak hal menarik yang bisa mudahkan pilihan hidup Anda juga bisa berinteraksi lewat telpon yang  nomornya disebutkan selama acara tersebut.

Salah satu quotes terbaik di dalam film Invictus adalah “I am the master of my fate, I am the captain of my soul” dan dengan jaminan kedua bintang terkenal tersebut, film ini amatlah recommended. Segera dapatkan DVD aslinya di toko-toko terdekat he..he..he…

Kembali ke teka-teki di awal tulisan ini, ternyata jawaban yang benar menurut pengarangnya adalah blencong, karena tanpa blencong maka baik wayang ataupun kelir tidak ada maknanya. Saya pun jadi penasaran apakah Anda setuju dengan jawaban pengarangnya atau tidak, itupun pilihan Anda.

nDalem Mondorakan,17.10.12

*Layang Gatholoco

Leave a comment