Baiknya Stres

Baiknya Stres….

Beberapa tahun yang lalu seorang nenek berumur lebih dari 60 tahun datang IGD RS sekitar jam 2 dini hari, kebayang kan itu jam yang paling enak buat tidur, dan sayalah dokter jaga IGD waktu itu. Nenek itu mengaku tidak bisa tidur selama 7 tahun, mungkin yang dimaksudkan adalah jarang tidur nyenyak dalam kurun waktu itu. Tentunya selama itu sudah pernah berobat khan? Nenek itu menceritakan bahwa sudah sering berganti-ganti dokter bahkan dokter psikiater. Beberapa dokter memberikan obat tidur, dan itu yang terus menerus dikonsumsi selama 7 tahun terakhir. Menurut Anda apa yang menyebabkan nenek itu terganggu tidurnya? Ya betul, STRES.

Di dalam ilmu tentang obat (farmakologi) pernah dikatakan bahwa perbedaan antara obat dan racun adalah dosisnya. Dalam setiap obat selalu ada dosis terapetik (dosis yang memberikan manfaat) dan dosis letal (dosis yang menyebabkan kematian). Rupanya stres  juga berprinsip seperti itu.

Hormon-hormon stres seperti kortisol dan norepinefrin akan menyebabkan peningkatan denyut nadi, frekuensi nafas, tekanan darah dan memindahkan cadangan energi ke dalam otot. Hal ini akan menyediakan pasokan energi yang cukup besar untuk memberikan respon terhadap stres yang muncul, respon yang terkenal dengan pilihan fight or flight, bertarung atau melarikan diri. Maka tidak mengherankan jika dalam kondisi stres kita mampu melakukan hal-hal yang sulit dilakukan dalam kondisi normal.

Bukankah sering diceritakan seseorang bisa melompati tembok 2 meter karena dikejar anjing, atau seorang nenek mampu mengangkat mobil demi menyelamatkan cucunya yang tertindih ban mobil? Jika anda belum tahu cerita di atas, pastinya anda juga punya pengalaman sendiri dimana belajar yang paling efektif justru dekat waktu ujian? Atau pengalaman pekerjaan cepat selesai saat mendekati dateline?

Stres akut memberikan suplai energi yang cukup besar, memanfaatkan energi itu untuk menghasilkan solusi adalah cara yang bijak. Beberapa pertanyaan yang bisa digunakan sebagai panduan. Pertama : Apa hikmah terbaik apa yang bisa diambil dari peristiwa ini? Kedua : Hal terbaik apa yang bisa saya lakukan sekarang untuk menjadikannya lebih baik? Pikiran kita selalu memberikan jawaban dari pertanyaan yang kita berikan, jadi pastikan pertanyaan yang mengarahkan solusi dan bukan sebaliknya.

Berapa dosis stres yang tepat? Pertanyaan ini sempat ditanyakan saat siaran acara Ngudi Larasing Pakarti* di Radio Sonora Jogja setiap Rabu jam 18.00-20.00. Dosis stres yang tepat tentunya sangat individual sekali, namun selama Anda bisa manfaatkan untuk hal-hal yang positif dan membangun diri Anda, pastilah itu dosis yang sesuai.

Tentunya Anda masih ingat bahwa mind and body adalah satu kesatuan sistem yang saling mempengaruhi (ada di artikel Tersenyumlah). Jadi mengubah posisi tubuh akan mengubah mind (pikiran dan perasaan).  Anda bisa tegakkan punggung Anda, tarik bahu ke belakang, angkat dagu, tarik nafas yang panjang dan tersenyumlah. Dalam sikap seperti ini, pikiran dan perasaan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Anda bisa lakukan sesering yang anda inginkan.

Sikap tubuh seperti diatas itulah yang saya ajarkan kepada nenek yang datang ke IGD beberapa tahun yang lalu. Dan beliau sangat terbantu dengan tehnik sederhana ini. Tentunya banyak cara lain yang bisa digunakan. Anda punya cara tersendiri dan mau berbagi?  Anda boleh tuliskan di bagian komentar artikel ini.

Salam Berkelimpahan.

nDalem Mondorakan, 28.10.2012

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau Ingin mengetahui bakat alamiah Anda? klik disini

*siaran Ngudi Larasing Pakarti di Radio Sonora Jogja bisa dinikmati lewat gelombang 97.4 FM  setiap Rabu 18.00-20.00 ataupun streaming lewat www.jogjastreamers.com

2 thoughts on “Baiknya Stres

  1. Tripina

    Pengalaman saya untuk mengatasi stres adalah membayangkan sebuah pemandangan alam yang sangat saya sukai yakni pantai….ketika saya merasakan stres saya bermain air, berenang dan bermain pasir, biasanya saya melakukan ini dengan posisi baring atau hanya menelungkupkan muka di kedua telapak tangan, saat sedang duduk 🙂

    Reply

Leave a comment