Pola

Pola

Motivator | Dokter | Inspirator | Coach | Trainer | HypnoTherapistKemarin sore saya menemani anak sulung saya belajar. Minggu ini dia menempuh UAS, tahu khan UAS? Ujian Agak Serius, makanya perlu pendampingan khusus. Jadwal mata pelajaran yang diujikan hari ini adalah IPS dan bahasa Jawa. Salah satu materi dari Bahasa Jawa adalah Cangkriman atau teka-teki. Teka-tekinya  ada yang seperti ini, mana yang lebih dulu apakah telur dengan Ayam? Tentu saja duluan Ayam. Tuhan menciptakan binatang-binatang salah satunya Ayam, Beliau tidak menciptakan telur-telur binatang termasuk telur ayam. Jawaban ini pernah saya gunakan dan jawaban ini Salah.

Setiap orang memiliki pola-pola tertentu di dalam setiap kegiatan. Mulai dari cara makan, cara mandi, cara memilih belanjaan, bahkan cara memilih pasangan. Pola-pola tertentu ini  mungkin sudah tidak disadari lagi.

Cara makan bakso misalnya. Ada orang yang langsung menambahkan kecap, saos, sambal, garam bahkan cuka tanpa mencicipi rasa baksonya terlebih dahulu. Ada yang mencicipi rasa aslinya baru kemudian menambahkan kecap, saos dan bumbu lainnya. Ada lagi yang makan semuanya dan menyisakan butiran baksonya untuk dimakan terakhir. Dalam bahasa jawa dikatakan untuk GONG*.

Ada pola – pola yang memberdayakan. Pola untuk sukses, pola untuk percaya diri, pola untuk mudah belajar, pola semangat dan lainnya. Tentunya Anda pernah dalam kondisi terbaik, feel at the top of the world, semua yang dikerjakan berjalan dengan sangat lancar, semuanya terasa mudah,  belajar atau  bekerja.

Ada juga pola yang tidak memberdayakan. Pastinya kita semua pernah dalam keadaan yang tidak nyaman, segalanya terlihat tidak benar, apapun yang dilakukan mendapatkan hasil yang tidak sesuai, bahkan kadang-kadang kita melakukan sesuatu yang terlihat sangat tidak pintar.

Setiap orang memiliki kedua pola yang berkebalikan tersebut. Bagaimana menggunakan pola-pola yang menguntungkan dan merusak pola yang tidak menguntungkan adalah tindakan yang bijak. Bagaimana caranya supaya selalu memiliki pola yang memberdayakan? Bukankah semua itu ada caranya? Benar sekali. Anda bisa melakukan seperti yang ditulis di artikel Sanctuary. Anda bisa mengganti rasa kedamaian dengan percaya diri, genius, sukses atau rasa positif lainnya.

Bagaimana caranya merusak pola yang tidak memberdayakan? Misalnya rasa sedih atau galau yang tidak jelas sebabnya. Pertama Anda amati dulu hal apa yang biasa menyertai rasa itu. Duduk di sudut kamar, memeluk bantal, mendengarkan lagu-lagu cengeng, mengupdate status mellow di jejaring sosial sambil menangis. Kedua, Lakukan hal yang berbeda dari pola itu. Semakin berbeda dan ekstrem maka pola lama itu akan semakin mudah rusak. Alih-alih duduk di pojok kamar, Anda bisa berdiri di atas tempat tidur, sambil lompat-lompat (jika memungkinkan), memutar lagu-lagu metal atau lagu-lagu perjuangan (Tujuh belas agustus tahun empat lima….), mengupdate status yang memberdayakan seperti “Mulai saat ini dan seterusnya, saya akan bertanggungjawab atas hidupku dan selalu bersemangat, Anda saksinya!!!!”

Baiklah sekarang kembali ke teka-teki di awal tulisan, duluan mana antara ayam dengan telur? Mudah sekali, jawaban ayam tadi salah, berarti jawabannya telur dong he..he..he. Jika Anda menjawab telur berarti Anda salah dua kali. Koq bisa? Ya bisa dong. Perhatikan pola pertanyaannya maka Anda akan tahu jawabannya. Jika belum ketemu boleh SMS saya.

Salam Berkelimpahan

The Motivator Doctor, 4 Desember 2012

*GONG adalah salah satu alat musik gamelan bernada rendah yang biasanya dibunyikan untuk mengakhiri lagu/tembang  

7 thoughts on “Pola

  1. Tripina

    mau merusak pola yang tidak memberdayakan (malas nulis skripsi) aahhh…tapi kog sayang ya kalo ga baca artikel dr agung dulu:) trus cek-cek FB, trus ngantuk ga jadi nulis skripsi deh. Mohon bntuan saran dok, untuk merusak pola ini 🙂 maternuhun

    Reply

Leave a comment