Katakan Maumu

Mulai kemarin Bielle 5 tahun, putri bungsuku, memiliki guru privat biola baru. Guru privatnya adalah seorang mahasiswa jurusan musik di sebuah PT terkenal di yogyakarta. Bielle sangat antusias mengikuti kelas pertamanya. Mungkin juga akibat provokasi kakaknya yang sudah 2 tahun ini menekuni ketrampilan main musik khususnya biola.  Hasil dari kelas privat pertamanya adalahnya sebuah lagu twinkle–twinkle little star yang terdengar dari biola mungilnya.

Antusiasnya putri bungsuku yang Intuiting ini mendadak hilang menguap ketika harus mengerjakan PR menulis huruf latinnya. Huruf latin yang harus ditulisnya kemarin adalah huruf h. Setelah menulis 2- 3 huruf (itupun menghapus 2-3 kali) maka meledaklah marahnya, “Ini sulit, aku tidak bisa!” sambil menangis.

Sahabat, tahukah Anda tujuan dari sebuah komunikasi? Beberapa jawaban dari peserta training yang saya fasilitasi adalah sebagai berikut,  menyampaikan ide, bertukar pikiran, memecahkan masalah, mengutarakan niat,menyampaikan pendapat dll. Anda sependapat dengan salah satu jawaban di atas? Jika iya, maka Anda perlu undang saya untuk training komunikasi he..he..he.. Tujuan sebuah komunikasi adalah mendapatkan hasil, sehingga kualitas dari komunikasi yang Anda lakukan adalah respon yang Anda terima, semakin sesuai respon dengan hasil yang Anda inginkan, maka semakin  bagus kualitas komunikasi Anda.

Saat kita berkomunikasi dengan orang lain,mungkin respon yang didapat belum sesuai dengan yang kita inginkan. Namun menariknya, saat kita berkomunikasi dengan diri sendiri hampir 100% responnya adalah sesuai, artinya kita selalu mendapatkan hasil yang kita inginkan saat kita berkomunikasi dengan diri sendiri. Contohnya saat Anda berkata dengan diri sendiri, kenapa ya aku kok masih gendut saja? Langsung deh muncul jawaban dari pertanyaan Anda itu.  Tapi khan saya maunya langsing? Kalau demikian katakanlah atau tanyakanlah yang Anda inginkan, misalnya tanyakan bagaimana ya cara langsing yang nyaman dan sehat? Pasti akan ketemu ide-ide segar yang sesuai dengan pertanyaan Anda.

Katakanlah apa yang Anda inginkan. Lho bukankah semua orang sudah mengatakan itu? Ternyata tidak lho. Saya tidak mau jomblo, kenapa saya masih jomblo?, saya tidak ingin gagal, saya tidak mau terlambat, saya tidak bisa bicara di depan orang. Semua kalimat itu tidak mengatakan yang diinginkan, melainkan mengatakan yang tidak diinginkan.  Jadi seharusnya bagaimana dong? Katakanlah saya punya pasangan akhir bulan ini, bagaimana mendapatkan pasangan yang saya inginkan? saya akan berhasil selesaikan tugas ini, saya datang tepat waktu, saya memukau berbicara di depan banyak orang. Say what you want, don’t say what you don’t want.

Kata “bagaimana” akan membuat Anda menemukan caranya, kata “kenapa” dan “mengapa” lebih banyak menghasilkan alasan. Jika ada sebuah seminar berjudul Mengapa Saya Masih Gemuk, apakah Anda tertarik hadir? Saya rasa tidak, karena dengan judul itu tidak salah jika pembicaranya hanya menyampaikan alasan-alasan kenapa tetap gemuk (kecuali jika tetap gemuk adalah tujuan Anda). Maka judul yang lebih tepatnya adalah Bagaimana Menjadi Langsing Dengan Sehat Dan Nyaman, karena pasti akan membicarakan caranya, betul?

Ketika Anda sudah tahu bahwa tujuan komunikasi adalah dapatkan hasil, maka fokus pada hasil, fokus pada solusi yang Anda inginkan dan bukan sebaliknya.

Saat Bielle merasa tugasnya itu sulit dan dia tidak bisa mengerjakan (keduanya adalah hal yang tidak diinginkan), maka saya dekati dia, saya berlutut sehingga pandangan kami sejajar.  Dik Bielle tadi bisa main biola? Bisa. Bagaimana kok bisa bukannya biola itu sulit? Karena tanganku dibimbing. Jadi kalau sekarang tangannya ayah bimbing, jadi bisa kerjakan PR? Dia diam sebentar dan mengangguk. YES, teriak ayahnya dalam hati.

nDalem Mondorakan 2 November 2012

mau ngobrol dengan saya? bisa add pin BB 227 BD 1B8 atau mau mengundang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800