Ingat Dan Lupa

Beberapa hari yang lalu saya sharing tentang Happy and Healthy Mind di hadapan bapak dan ibu PAMILI (Paguyuban Mitra tahun Lima Puluhan). Paguyuban ini sesuai namanya beranggotakan orang-orang yang sudah sepuh  (senior citizen) dari berbagai latar belakang. Ada seorang profesor dari universitas terkenal, polisi, tentara, pensiunan PNS, mantan atlet Nasional dll. Ketika saya bertanya “Siapa diantara Bapak Ibu yang masih ingat Cinta pertamanya?” Pertanyaan ini dijawab dengan angkat tangan oleh sebagian besar peserta. Beberapa yang tidak angkat tangan mungkin takut dimarahi oleh pasangannya ha..ha..ha..ha.

Komputer yang paling luar biasa bukanlah desktop, ataupun laptop, melainkan NECK-TOP. Ya komputer terhebat yang berada di dalam kepala kita. Otak kita sendiri, yang terdiri 100 Milyar Neuron. Salah satu kemampuannya adalah mengIngat dan meLupakan. Apakah kemampuan mengingat itu penting ? Tentu saja! Bayangkan jika kita sudah belajar seharian namun tidak berhasil mengingat saat berhadapan dengan soal ujian. Beberapa teknik banyak digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengingat ini. Kita akan bahas di tulisan-tulisan selanjutnya.

Jika mengingat itu penting, apakah kemampuan untuk lupa itu juga sama pentingnya? Beberapa orang menyebut dirinya pelupa, seperti beberapa peserta dalam training saya. Biasanya saya akan memanggilnya untuk berdiri di depan dan menanyakan beberapa hal. Pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan pelupa? Ya sering melupakan hal-hal tertentu. Pertanyaan 2.  Seberapa sering? Sering sekali, hampir selalu. Pertanyaan 3. Jika Anda sering merasa lupa, artinya Anda sering Ingat kalau pelupa? Hmmmmm, iya. Jadi Anda sering Ingat khan?

Saat kita sadar melupakan “sesuatu”, bukankah sebenarnya kita ingat akan “sesuatu” itu. Misalnya, saat kita sadar bahwa ada janji dengan seseorang saat ini, spontan kita akan mengatakan (sambil menepuk jidat) “Ya Ampun lupa aku kalo ada janji sekarang!” Hei bukankah sebenarnya Anda baru saja Ingat kalo ada janji? Tepatnya Anda sedang Ingat janji yang tadinya Anda Lupa. Jadi Anda sedang lupa atau sedang ingat?

Ok, kita memang tidak konsisten saat mengatakan lupa padahal sedang ingat, tapi apakah benar kemampuan melupakan itu penting juga? Tentu saja. Bagaimana jika kita tidak bisa melupakan hal-hal yang membuat hati kita tidak nyaman? Saat menjadi narasumber acara Ngudi Larasing Pakarti di radio Sonora Jogja, saya mendapatkan SMS yang menanyakan bagaimana caranya melupakan seseorang. Uniknya semakin kita berusaha melupakan, kita malah semakin ingat. Nah lho? Karena proses melupakan itu seperti menghapus sebuah tulisan, munculkan dulu tulisannya baru dihapus, sehingga berusaha menghapus berulang-ulang sama dengan memunculkannya berulang-ulang. Malah semakin ingat dong.

Lalu bagaimana cara melupakannya? Ya tentunya pikirkan terlebih dahulu “hal” yang ingin Anda lupakan itu. Saat Anda pikirkan, tentunya akan muncul sesuatu dalam pikiran Anda bukan? Sesuatu itu bisa berupa Gambar, Perasaan ataupun Suara (G.P.S.) yang mewakili hal yang akan Anda lupakan. Biarkan sesuatu itu menjauh dari Anda dan menjadi kecil. Seiring dengan hembusan nafas Anda, ijinkan sesuatu itu semakin jauh dan semakin kecil. Sekarang lakukan berulang ulang sesuka Anda hingga sesuatu itu tinggal sebuah titik kecil di kejauhan. Jika sudah demikian tinggal berikan sebuah hembusan kuat sehingga sesuatu itu hilang lenyap tak berbekas. Saya tidak tahu apakah Anda lebih suka menghilangkannya ke dalam bumi atau terbakar matahari? Mudah kan?

Seorang ibu, tepatnya nenek, dari PAMILI menemui saya setelah selesai acara dan dengan antusiasnya menceritakan bahwa beliau masih ingat cinta pertamanya. Itu artinya lebih dari setengah abad yang lalu. Namun bayangan si cinta pertamanya itu masih menari-nari di pelupuk matanya. Dan saya pun tidak bisa tidak harus bilang WAOW!!!

nDalem Mondorakan 24.10.12

3 thoughts on “Ingat Dan Lupa

Leave a comment