Bangun Kebiasaan Baik

Bangun Kebiasaan Baik

career-transitionSeorang muda mendapatkan rahasia dari gurunya tentang sebuah batu ajaib. Batu ajaib ini akan mengabulkan 3 permintaan, apapun permintaannya. Kesehatan, kekayaan, ketenaran apapun yang diminta bisa dikabulkan. Konon batu itu berada di tepi pantai yang berbatu-batu. Dari sekian banyak batu yang bertebaran di sepanjang pantai itu ada satu batu istimewa, sang batu ajaib. Lalu bagaimana membedakan batu ajaib itu dengan batu yang lain? Inilah tandanya, batu itu akan terasa hangat di tangan meskipun terendam air pantai.

Suatu hari, pemuda itu datang ke pantai dan mulai mencari batu ajaib itu. Ternyata benar,di pantai itu terdapat banyak sekali batu. Namun sang pemuda itu tidak patah semangat, dia mulai mengambil sebuah batu, dipegang dengan tangan dan dirasakan. Rasa batu itu dingin maka dilemparkannya batu ke tengah laut. Ambil satu batu lagi,dingin, lempar ke laut. Ambil batu lainnya, dingin, lempar ke laut. Ambil lagi, dingin lagi, lempar lagi. Semakin lama, semakin efektif dan cepat dia melakukannya. Ambil-dingin-lempar, ambil-dingin-lempar, ambil-dingin-lempar.

Seorang dosen di sebuah universitas swasta terkenal pernah bercerita. Setiap tahun di universitas tersebut diberikan training tentang Kebiasaan yang efektif. Training itu tidak hanya untuk mahasiswa namun juga bagi para dosen, yang bersedia tentunya. Namun rupanya kebiasaan yang efektif masih menjadi pengetahuan bagi civitas akademika tersebut. Artinya belum menjadi kebiasaan sehari-hari.

Mungkin apa yang diceritakan oleh dosen tersebut juga dialami oleh universitas lain, organisasi lain, ataupun perusahaan. Berbagai pelatihan yang diselenggarakan belum membawa perubahan yang diharapkan. Benarkan tidak mudah membangun kebiasaan baru?

Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang. Jadi bagaimana membangun kebiasaan itu? Ulanglah perbuatan yang ingin Anda jadikan kebiasaan, mudahkan ? Kebiasaan makan sayur misalnya. Makan sayur pagi hari, makan siang dengan sayur, makan malam dengan sayur, ulang lagi keesokan harinya dan hari berikutnya. Maka Anda sudah membangun kebiasaan baru.

Bisa – Biasakan – Kebiasaan.

Bisa. Saat Anda pikir bisa maka Anda akan bisa, Bukankah mudah melakukan sesuatu, setelah kita pikir bahwa kita bisa melakukannya? “Berpikir-Bisa” akan membukakan jalan bagi kebiasaan baru Anda.

Biasakan. Anda bisa mulai membiasakan dalam pikiran atau dikenal juga dengan teknik visualisasi. Bagaimana caranya? Anda bisa menunggu artikel selanjutnya. Setelah mudah melakukan didalam pikiran, pastinya akan mudah untuk melakukan dalam tindakan. Setelah mudah melakukan untuk pertama kali, maka lakukan untuk kedua kali, ketiga kali dan berikutnya. Semakin sering kita mengulang, akan semakin mudah menjadi kebiasaan. Jadi lakukan berulang-ulang dan biasakan, apapun tindakan yang akan Anda jadikan kebiasaan.

Kebiasaan. Di dalam hidup, bangunlah kebiasaan baik, karena kebiasaan baik itu akan membangun hidup. Kebiasaan akan membentuk karakter dan karakter akan menentukan destiny. Ingin mengubah destiny? Ubahlah kebiasaan Anda.

Berbagai pelatihan di luar sana masih berkutat untuk memberikan pengetahuan, sehingga perubahan yang terjadi adalah bertambahnya pengetahuan. Tentunya akan semakin menyenangkan ketika pelatihan itu membawa perubahan kebiasaan. Nah pelatihan seperti apa yang berfokus pada perubahan kebiasaan, Anda bisa klik disini.

Seorang pemuda masih sibuk memungut batu dan melemparnya ke laut jauh. Dia telah melakukan puluhan bahkan ratusan kali, ambil-dingin-lempar, ambil-dingin-lempar. Hal itu sudah menjadi kebiasaan baginya. Sehingga pada suatu kali dia memungut sebuah batu dan terasa HANGAT, namun karena kebiasaan, maka dia melempar batu ajaib itu ke laut. Sia-sia

Ketika ada seseorang yang mengatakan kesuksesan adalah ketika kesiapan bertemu dengan kesempatan, maka pastikan Anda telah membangun kebiasaan yang membuat Anda siap ketika bertemu kesempatan Anda. Salam berkelimpahan dan Berkah Dalem.

The Motivator Doctor, 9 April 2013

Leave a comment