Seri HeartWork : Aktivitas dan Produktivitas

Seri HeartWork : Aktivitas dan Produktivitas

dokter pembicara seminarDalam seminar The Art of Enjoying Work beberapa waktu lalu, saya menyampaikan materi tentang pentingnya kerja keras. Meskipun menurut ibu-ibu terminologi kerja keras itu kurang tepat, karena seharusnya keras kerja. Koq begitu? Iya karena kalo tidak keras tidak bisa digunakan untuk bekerja. Maksudnya? Itu lho gagang sapu, kalo gagang sapu itu lembek dan tidak keras khan tidak bisa dipakai bekerja. Hehehehe. Anda memikirkan gagang yang lain ya?

Menurut Anda apa sih yang dimaksud kerja keras itu? Bekerja mengeluarkan banyak keringat. Hmmm orang di sauna itu duduk-duduk tidak bekerja mengeluarkan banyak keringat. Bekerja membanting tulang, duh kasihan tulang tidak bersalah dibanting-banting. Bekerja dengan fisik atau otot yang dominan. Berarti pekerja kantoran yang duduk di depan komputer itu tidak termasuk bekerja keras dong?

Menurut kamus bahasa Indonesia bekerja artinya kegiatan melakukan sesuatu. Para karyawan sebuah perusahaan tertentu memiliki jam kerja tertentu, sering dikenal dengan nine to five.  Bekerja mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Mereka melakukan aktivitas pekerjaannya di dalam waktu-tersebut. Jika sudah melakukan aktivitasnya di dalam jam kerja tersebut apakah sudah bisa dianggap bekerja keras?

Aktivitas dan produktivitas merupakan hal yang tidak selalu sebanding. Produktivitas diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Artinya aktivitas yang tinggi belum tentu menghasilkan produktivitas tinggi. Hal ini pernah saya rasakan saat menjadi dokter baru yang sedang orientasi di sebuah RS. Selama orientasi selama 1 bulan tersebut jam kerja saya dimulai dari jam 7 – 18 nonstop dan tidak ada hari libur. Karena masih sebagai dokter orientasi, maka banyak hal yang belum boleh saya lakukan. Maka produktivitas saya sangat kecil. Aktivitas tinggi namun produktivitas rendah.

Seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi misalnya. Dia sibuk pergi ke perpustakaan, membaca berbagai literatur, bahkan searching di internet selama berjam-jam. Aktivitas yang sangat tinggi bukan? Namun produktivitasnya tidak diukur dari berapa jam aktivitas tersebut melainkan produktivitas diukur dari kemajuan skripsi yang dikerjakannya. Aktivitas tidak selalu sebanding dengan produktivitas.

Kerja keras tentunya lebih dekat dengan produktivitas dan bukan sekedar aktivitas. Lalu bagaimana mengubah setiap aktivitas menjadi sebuah produktivitas? Pertanyaan yang menarik. Pertama, tentunya Anda sudah tahu produk apa yang dihasilkan dari aktivitas Anda. Bisa sebuah artikel, sebuah skripsi, sebuah order, sebuah proyek dan lain-lain. Tentukan dulu produk apa yang hendak dihasilkan. Kedua, tentukan aktivitas yang membuat produk Anda semakin cepat selesai. Ketiga, singkirkan aktivitas yang tidak ada dengan produktivitas Anda. Simple khan?

Beberapa karyawan yang mengeluhkan tentang karier yang stagnan atau renumerasi yang tidak naik-naik. Maka setelah membaca artikel ini, mungkin bisa melakukan introspeksi, apakah produktivitas saya sudah tinggi atau baru aktivitas saja yang tinggi?

Jadi apakah bekerja keras itu? Bekerja keras adalah melakukan pekerjaan yang memiliki produktivitas tinggi. Sudahkah Anda memilikinya?

Salam Heart-Work,

The Motivator Doctor.

Gunakan Atau Hilang

Gunakan Atau Hilang

massa-otot-dan-powerJerapah, pada jaman dahulu konon memiliki leher yang pendek. Kawanan mereka makan dari rerumputan hijau dan daun dari tanaman perdu. Tanaman perdu adalah tanaman pendek yang tumbuh di padang rumput. Karena banyaknya hewan herbivora yang makan rumput dan daun tanaman perdu, maka tanaman-tanaman itu lebih cepat habis. Ketika tanaman yang rendah mulai habis, maka jerapah-jerapah tersebut mulai makan daun-daunan dari pohon yang lebih tinggi. Mereka mendongak dan menjulurkan lehernya, berusaha meraih daun-daun di pucuk pohon yang tinggi. Lama-kelamaan maka leher jerapah yang rajin menjulur itu mulai bertambah panjang dan semakin panjang.

Lain lagi dengan kawanan burung onta (Struthio Camelus Camelus). Burung ini adalah binatang berkaki dua tercepat di muka bumi. Mereka mampu lari dengan kecepatan 70 km/jam. Kedua kakinya yang berkembang pesat meninggalkan kemampuan sayapnya. Sayap burung ini dipercaya semakin mengecil dan kehilangan kemampuan untuk terbang. Demikianlah kira-kira ilustrasi teori Jean Baptiste Lamarck, seorang ahli biologis dari Perancis, pioner teori evolusi.

Hukum Use and Disuse, mengatakan bahwa semakin sering kita menggunakan sebuah organ tertentu, maka organ tersebut akan semakin berkembang. Sebaliknya, jika tidak pernah digunakan akan mengecil bahkan menghilang. Binaragawan contohnya. Para atlet binaraga adalah orang-orang yang rajin melatih otot-ototnya, sehingga semakin berkembang dan besar. Mereka melatih otot dengan cara mengangkat beban, melatih kelenturan dan lain-lain.

Berbicara mengenai otot, ternyata tidak hanya otot-otot besar yang bisa dilatih. Otot otot yang kecil pun bisa dan perlu dilatih. Otot dimuka misalnya. Bukankah Anda mudah mengenali wajah orang yang senang tersenyum dan orang yang hobby cemberut? Kenapa bisa demikian, karena otot-otot yang dilatih berbeda dan nampak jelas. Otot cemberut artinya otot yang membentuk ekspresi muka cemberut melibatkan sekitar 43 otot. Otot-otot ini bekerja sama untuk bisa menampilkan wajah yang cemberut. Wow rumit dan komplek ya. Jika untuk cemberut saja melibatkan sekian banyak otot, menurut Anda berapa banyak lagi otot untuk tersenyum?

Selain otot-otot fisik, ternyata kita juga memiliki otot-otot mental yang bisa dan perlu dilatih. Otot mental seperti apa maksudnya? Otot bersyukur, otot berkelimpahan, otot kreativitas, otot berpikir positif, otot menulis dan lain sebagainya. Btw Anda pun bisa menciptakan dan menamakan otot-otot mental sesuai dengan kebutuhan Anda. Otot sabar misalnya, atau otot gembira, otot semangat,otot belajar. Otot-otot mental ini mengikuti hukum Use and Disuse. Jika ingin menjadi orang yang sabar, maka Anda harus sering melatih kesabaran Anda. Jika Anda ingin bersemangat Anda harus sering melatih otot semangat Anda, begitu juga dengan belajar dan otot-otot mental lainnya. Jika Anda ingin memperkuatnya, memperbesarnya Anda harus sering berlatih dan menggunakannya.

Antara tersenyum dan cemberut lebih mudah mana? Kayaknya cemberut deh. Alasannya? Banyak orang yang cemberut. Hahahahaha. Jika banyak dilakukan orang maka menjadi lebih mudah ya? Tentu saja. Berarti lebih mudah menjadi sehat daripada tidak khan? Artikel tentang mudah menjadi sehat ada di sini. Anda juga bisa dapatkan versi DVDnya.

Meski orang banyak mengira cemberut lebih mudah dibanding tersenyum, namun otot-otot wajah untuk membuat tersenyum ternyata lebih sedikit daripada cemberut. Otot untuk tersenyum hanya melibatkan sekitar 17 jenis otot, hanya sepertiga dari jumlah otot cemberut. Namun jika demikian kenapa orang tidak mudah tersenyum? Jawabannya adalah use and disuse. Jadi apakah Anda ingin mudah tersenyum? Seringlah tersenyum, biasakanlah, maka otot-otot senyum Anda akan terlatih.

Dari semua spesies, manusia adalah spesies yang paling unggul. Keunggulannya bukan pada besarnya otot yang dimiliki, bukan pada kecepatan gerak yang dipunyai, melainkan pada kemampuannya untuk belajar dan beradaptasi. Manusia mampu untuk mempelajari apapun yang dirasakan membantu kehidupannya.

Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan burung onta mengembangkan kemampuan berlari dan kehilangan kemampuan terbang, Kawanan jerapah memperpanjang lehernya untuk bertahan hidup, semuanya sesuai dengan hukum use and disuse. Tentunya manusia mampu menggunakannya dengan lebih bijak dan powerfull. Jadi apapun yang Anda inginkan untuk berkembang, latih dan gunakanlah atau hilang. Salam berkelimpahan dan Berkah Dalem.

The Motivator Doctor ,On My daughter birthday

Bangun Kebiasaan Baik

Bangun Kebiasaan Baik

career-transitionSeorang muda mendapatkan rahasia dari gurunya tentang sebuah batu ajaib. Batu ajaib ini akan mengabulkan 3 permintaan, apapun permintaannya. Kesehatan, kekayaan, ketenaran apapun yang diminta bisa dikabulkan. Konon batu itu berada di tepi pantai yang berbatu-batu. Dari sekian banyak batu yang bertebaran di sepanjang pantai itu ada satu batu istimewa, sang batu ajaib. Lalu bagaimana membedakan batu ajaib itu dengan batu yang lain? Inilah tandanya, batu itu akan terasa hangat di tangan meskipun terendam air pantai.

Suatu hari, pemuda itu datang ke pantai dan mulai mencari batu ajaib itu. Ternyata benar,di pantai itu terdapat banyak sekali batu. Namun sang pemuda itu tidak patah semangat, dia mulai mengambil sebuah batu, dipegang dengan tangan dan dirasakan. Rasa batu itu dingin maka dilemparkannya batu ke tengah laut. Ambil satu batu lagi,dingin, lempar ke laut. Ambil batu lainnya, dingin, lempar ke laut. Ambil lagi, dingin lagi, lempar lagi. Semakin lama, semakin efektif dan cepat dia melakukannya. Ambil-dingin-lempar, ambil-dingin-lempar, ambil-dingin-lempar.

Seorang dosen di sebuah universitas swasta terkenal pernah bercerita. Setiap tahun di universitas tersebut diberikan training tentang Kebiasaan yang efektif. Training itu tidak hanya untuk mahasiswa namun juga bagi para dosen, yang bersedia tentunya. Namun rupanya kebiasaan yang efektif masih menjadi pengetahuan bagi civitas akademika tersebut. Artinya belum menjadi kebiasaan sehari-hari.

Mungkin apa yang diceritakan oleh dosen tersebut juga dialami oleh universitas lain, organisasi lain, ataupun perusahaan. Berbagai pelatihan yang diselenggarakan belum membawa perubahan yang diharapkan. Benarkan tidak mudah membangun kebiasaan baru?

Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang. Jadi bagaimana membangun kebiasaan itu? Ulanglah perbuatan yang ingin Anda jadikan kebiasaan, mudahkan ? Kebiasaan makan sayur misalnya. Makan sayur pagi hari, makan siang dengan sayur, makan malam dengan sayur, ulang lagi keesokan harinya dan hari berikutnya. Maka Anda sudah membangun kebiasaan baru.

Bisa – Biasakan – Kebiasaan.

Bisa. Saat Anda pikir bisa maka Anda akan bisa, Bukankah mudah melakukan sesuatu, setelah kita pikir bahwa kita bisa melakukannya? “Berpikir-Bisa” akan membukakan jalan bagi kebiasaan baru Anda.

Biasakan. Anda bisa mulai membiasakan dalam pikiran atau dikenal juga dengan teknik visualisasi. Bagaimana caranya? Anda bisa menunggu artikel selanjutnya. Setelah mudah melakukan didalam pikiran, pastinya akan mudah untuk melakukan dalam tindakan. Setelah mudah melakukan untuk pertama kali, maka lakukan untuk kedua kali, ketiga kali dan berikutnya. Semakin sering kita mengulang, akan semakin mudah menjadi kebiasaan. Jadi lakukan berulang-ulang dan biasakan, apapun tindakan yang akan Anda jadikan kebiasaan.

Kebiasaan. Di dalam hidup, bangunlah kebiasaan baik, karena kebiasaan baik itu akan membangun hidup. Kebiasaan akan membentuk karakter dan karakter akan menentukan destiny. Ingin mengubah destiny? Ubahlah kebiasaan Anda.

Berbagai pelatihan di luar sana masih berkutat untuk memberikan pengetahuan, sehingga perubahan yang terjadi adalah bertambahnya pengetahuan. Tentunya akan semakin menyenangkan ketika pelatihan itu membawa perubahan kebiasaan. Nah pelatihan seperti apa yang berfokus pada perubahan kebiasaan, Anda bisa klik disini.

Seorang pemuda masih sibuk memungut batu dan melemparnya ke laut jauh. Dia telah melakukan puluhan bahkan ratusan kali, ambil-dingin-lempar, ambil-dingin-lempar. Hal itu sudah menjadi kebiasaan baginya. Sehingga pada suatu kali dia memungut sebuah batu dan terasa HANGAT, namun karena kebiasaan, maka dia melempar batu ajaib itu ke laut. Sia-sia

Ketika ada seseorang yang mengatakan kesuksesan adalah ketika kesiapan bertemu dengan kesempatan, maka pastikan Anda telah membangun kebiasaan yang membuat Anda siap ketika bertemu kesempatan Anda. Salam berkelimpahan dan Berkah Dalem.

The Motivator Doctor, 9 April 2013

Healthy Mind Healthy Life

Healthy Mind Healthy Life

healthy mind healthy lifeJika ada sebuah pertanyaan : Apakah Anda memilih untuk sehat ataukah untuk kaya, maka akan ada beberapa jawaban. Ada yang menjawab, tentu saja sehat, kesehatan bukan berarti segala-galanya, namun tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Apalah artinya kekayaan tanpa kesehatan, menjadi orang kaya yang sakit-sakitan tentu bukan keinginan setiap orang.

Namun ada pula yang menjawab, kekayaan jauh lebih penting. Dengan kekayaan maka akan lebih mudah mendapatkan fasilitas kesehatan yang lebih baik, obat-obat yang lebih baik bahkan dokter yang lebih baik, seperti saya pernah diajarkan oleh guru saya. Jadi, apakah kekayaan akan menjamin kesehatan? Tidak juga sih, namun kekayaan akan memudahkan diri mendapat fasilitas kesehatan yang semakin mahal. Ooo jadi kesehatan itu mahal? Tentu saja, berapa biaya berobat ke dokter, perawatan di RS, obat-obatan dll?

Seorang Penyembuh paling terkenal sepanjang sejarah manusia, pernah menanyakan sesuatu kepada orang yang akan disembuhkannya. Pertanyaan itu adalah Maukah engkau Sembuh?

Maukah engkau sembuh? Sebuah pertanyaan yang sangat jarang ditanyakan oleh seorang dokter ketika berhadapan dengan pasiennya. Tentu saja semua orang mau sembuh. Semua orang? Belum tentu. Masa sih? Ada beberapa orang, bukan Anda tentunya, yang begitu menikmati keadaan tidak sehat. Mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang atau tepatnya rasa kasihan. Orang-orang seperti ini tentunya tidak mendambakan kesembuhan.

Mendambakan kesembuhan atau kesehatan artinya memfokuskan pikiran dan perasaan atas kesehatan, dan bukan sebaliknya. Banyak orang yang secara fisik sehat namun dibuat tidak sehat oleh karena pikiran dan perasaannya sendiri. Banyak saya jumpai orang-orang yang demikian dalam pengalaman praktek saya, terutama di kota besar. Mereka menggantungkan dirinya terhadap obat-obatan dan pemeriksaan dokter. Padahal pikiran dan perasaannya mampu untuk sehatkan badan sendiri.

Ada 3 hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan, agar mudah diingat kita singkat dengan ABG. ABG? Ciyus Dok? Ciyus ha ha ha ha. Bukankah banyak orang ingin selalu bugar, sehat dan bersemangat seperti ABG?

A. Aktifkan positive mind, pikiran dan perasaan yang positif akan mengaktifkan hormon-hormon kebahagiaan. Hormon kebahagiaan ini akan membuat badan Anda semakin sehat dan awet muda.

B. Batasi makan, diet maksudnya? Semacam itulah. Problem kesehatan akhir-akhir ini adalah bukan lagi kekurangan makan melainkan karena berlebihan makan. Atur makanan Anda. Nikmati dan kunyah dengan benar.

C. eh maksud saya G Gerakkan badan Anda. Otot manusia diciptakan untuk bergerak. Namun dengan kemajuan tehnologi, maka  semakin sedikit gerakan yang dilakukan oleh manusia. Gerakan badan anda, itu membuat aliran darah lebih lancar dan jantung lebih sehat.

Fokuskan pikiran dan perasaan terhadap kesehatan artinya jika saat ini Anda sehat, syukuri nikmat kesehatan Anda dan lakukan upaya menjaga kesehatan. Jika Anda kurang sehat, rasakan kebutuhan tubuh Anda saat kurang sehat, penuhi dan rasakan seolah-olah Anda sudah kembali nyaman.

Maukah Anda sembuh? Kesembuhan tidak hanya milik badan saja, melainkan juga milik pikiran, perasaan dan jiwa Anda. Maka apakah masuk akal ketika memaafkan, melepaskan hal yang harus dilepaskan merupakah bagian dari upaya kesembuhan? Sang Penyembuh Sejati itu pun mengatakan dosamu diampuni.

Apakah kesehatan itu mahal? Tentu saja, khan sudah dijawab di awal tulisan. Tidak , Anda belum memahami. Kesehatan itu GIFT, anugrah yang berlimpah. Tidak sehat itulah yang mahal, bukankah Anda pergi ke dokter, beli obat, dirawat di RS karena tidak sehat? Sehat itu murah dan berlimpah, hanya perlu cara mudah dan tepat untuk menjaganya. Iya, saya tahu. ABG khan? He he he

Jadi kembali pada pertanyaan di awal tulisan, apakah Anda pilih kaya atau sehat? Hmmmm bagaimana jika pilih dua-duanya? Yah benar, Anda cerdas. Jika keduanya baik kenapa tidak diambil saja keduanya, kaya dan sehat. Sehat financial, sehat badan, sehat pikiran dan perasaan. Healthy Mind, Healthy Life. Salam Berkelimpahan dan Berkah Dalem.

Yogyakarta, 14 Maret 2013

The Motivator Doctor

Materi ini pernah saya sampaikan di sebuah seminar bersama 6 Pembicara terkenal lainnya. Jika Anda ingin mendapatkan DVDnya silahkan hubungi kami. Banyak orang telah belajar banyak dan mendapatkan manfaatnya, sekarang giliran Anda. Tidak hanya itu saja, biaya pemesanan DVD akan kami kembalikan sebagai voucher untuk tes bakat maupun discount di setiap seminar/training yang saya selenggarakan.

Kelembaman

Kelembaman

sampahSeorang laki-laki setengah baya, memakai kaos oblong dan bersepatu boot.  Dengan mengerahkan seluruh tenaga ia menarik sebuah gerobak sampah. Otot-otot lengannya mengeras, kaki-kaki menjejak aspal jalanan. Awalnya gerobak berwarna kuning itu tidak bergerak sama sekali, namun beberapa saat kemudian ia mulai bergerak dan semakin cepat.

Tentunya Anda juga pernah memiliki pengalaman mendorong sesuatu yang berat, entah motor, gerobak ataupun mobil. Pada awalnya terasa tidak ringan bukan? Inilah yang disebut dengan kelembaman. Kelembaman di pahami sebagai suatu kondiri benda fisik yang cenderung menolak perubahan. Seperti halnya saat mendorong mobil, mobil akan cenderung mempertahankan posisi diamnya, maka pada awalnya akan terasa berat.  Namun setelah itu terlampaui maka berikutnya akan menjadi kebih mudah dan ringan.

Prinsip kelembaman ini ternyata juga ada pada manusia. Maksudnya? Setiap orang akan cenderung mempertahankan kondisinya. Anda bisa memperhatikan keadaan saat bangun tidur misalnya, bukankah kita perlu beberapa saat untuk benar-benar bangun dan beranjak dari tempat tidur? Kriinngg kriiingg, alarm Anda membangunkan tidur dan memotong minpi Anda. Alih-alih bangun yang kebanyakan orang lakukan adalah mematikan alarm dan tidur lagi. Atau jika pun terbangun, tidak bersegera beranjak dari tempat tidur. Kadang kita malah mengubah posisi tidur dahulu. Dari terlentang menjadi miring, kemudian tengkurap, atau duduk bersandar bantal namun tumata masih terpejam. Kenapa demikian? Prinsip kelembaman.

Prinsip kelembaman juga muncul pada kebiasaan manusia. Tidak mudahnya untuk membentuk kebiasaan baru atau membuang kebiasaan lama sering dikarenakan oleh prinsip ini. Misalnya kebiasaan untuk berolahraga setiap hari misalnya. Siapa yang belum tahu manfaat dari berolahraga? Saya rasa tidak ada. Namun ketika ditanya siapa yang rutin berolahraga, pasti lebih sedikit yang menjawab Ya.  Olahraga khan memerlukan waktu, perlu baju dan sepatu khusus, belum lagi biaya gym dan personal trainernya. Hehehe tuh kan banyak alasan, itulah yang dinamakan kelembaman, inersia. Kita selalu ingin untuk tetap pada kondisi kita sekarang.

Jika terhalang oleh kelembaman bagaimana kita bisa membuat kebiasaan baru? Justru inilah hal menariknya. Jika kelembaman menghalangi, maka kita tahu bahwa setelah itu tersingkir maka jalan selanjutnya akan jauh lebih mudah. Sama seperti saat mendorong mobil, awalnya akan terasa berat, namun setelah mulai bergerak, semuanya menjadi lebih. Bentuklah kebiasaan baru yang benar maka kebiasaan itu akan membentuk hidup kita.

Lalu bagaimana caranya membangun kebiasaan baru itu?  Tunggu artikel selanjutnya…

On my beloved wife’s birthday

The Motivatot Doctor, April 3rd 2013

mau ngobrol dengan saya? bisa follow twitter @DokterAgungKris atau mau undang saya untuk bicara di institusi/komunitas Anda bisa hubungi ke 0812 8493 1800  atau Ingin mengetahui potensi diri Anda? klik disini

Jadilah Life Designer

Jadilah Life Designer

jadilah life desainerDi sebuah seminar, seorang pembicara terkenal menyampaikan sebuah pertanyaan. Jika Anda diberikan sebuah kanvas dengan peralatan lukis apa yang akan Anda lakukan? Tentu saja kita akan membuat lukisan. Lukisan apa? Apa saja, bisa naturalis, ekspresionis bahkan sebuah lukisan abstrak. Ya Anda bebas melakukan melukis apa saja. Namun tidak ada yang mengharuskan Anda untuk melukis, Anda bisa bermain-main dengan cat dan mencipratkan ke kanvas Anda.

Seandainya hidup adalah sebuah kanvas, apakah yang akan Anda perbuat? Beberapa dari Anda akan melukiskan karya terbaik Anda, beberapa bingung belum tahu harus berbuat apa. Ada yang sedang mencari cara untuk melukis, namun ada juga yang membiarkan orang lain yang menentukan warna apa yang akan ditorehkan didalam kanvas. Bahkan ada yang mengira bahwa lukisan tersebut akan muncul dengan sendirinya. Aneh bukan?

Sebenarnya tidak terlalu aneh, karena hampir semua orang pernah melakukannya. Seorang pelajar yang memilih jurusan kuliah atas ajakan temannya. Seorang profesional yang menyesali profesinya karena profesi itu sebenarnya adalah pilihan kedua orang tuanya. Jika hidup milik kita sendiri, kenapa kita belum memutuskan untuk bertanggungjawab. Belum ambil keputusan untuk mendesain kehidupan yang kita inginkan?

Ada 3 hal yang penting saat mendesain kehidupan Anda. Pertama, tahukah Anda bahwa setiap orang adalah pribadi unik yang penuh sumberdaya (resourcefullness). Tidak banyak yang menyadari keberlimpahannya, namun semua orang berkelimpahan sumber daya. Kedua Keajaiban Tujuan, sehebat apapun sumberdaya yang Anda miliki, namun jika tidak memiliki tujuan, maka Anda tidak kemana-mana. Tujuan yang dikenali oleh panca indera Anda akan lebih mudah diraih, maka buatlah tujuan yang detail, konkrit dan terdeteksi oleh panca indera. Ketiga, lakukanlah dengan passion. Tidak ada cara yang lebih baik dan mudah selain melakukannya dengan passion.

Saat seseorang mengambil keputusan untuk bertanggungjawab atas hidupnya, maka dia mulai menciptakan kehidupan yang diinginkannya. Mendisain kehidupan adalah memutuskan hidup seperti apa yang hendak dijalani. Jika Anda merasa bahwa disain kehidupan itu penting maka Anda bisa bergabung bersama kami dalam Life Design Training.

Di dalam training ini Anda akan belajar :

  • Bagaimana menemukan rahasia kekuatan pribadi anda
  • Bagaimana menghapus emosi negatif dan keterbatasan keyakinan
  • Bagaimana memahami apa yang benar-benar anda inginkan.
  • Bagaimana mendapatkan dan mempertahankan motivasi
  • Bagaimana membuat tujuan dan cita-cita anda menjadi lebih jelas, lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk diraih.
  • Bagaimana mendisain masa depan anda sehingga lebih memicu, memotivasi dan menarik bagi anda.

Saat Anda memutuskan untuk hanya mengisi kanvas kehidupan Anda dengan lukisan-lukisan terbaik Anda, maka mulailah sekarang. Kita tidak pernah tahu kapan lukisan itu harus diserahkan. Pencipta kita bisa meminta kapanpun, bahkan disaat-saat yang tidak terduga. Karena kita tidak pernah tahu kapan hidup kita berakhir, maka pastikan setiap goresan di kanvas hidup kita bermakna. Sampai berjumpa dalam Life Design Training. Jadilah Life Designer*. Salam Berkelimpahan.

Rabu Abu `13 Februari 2013, The Motivator Doctor

*Informasi tentang Life Design Training dapat Anda baca disini.

Lentera Jiwa 2 Tobat Profesi

Lentera Jiwa 2 Tobat Profesi

The Motivator Doctor Agung KristiantoPernah mendengar cerita tentang pasukan perang yang membakar kapal miliknya sendiri? Ceritanya seperti ini, sepasukan perang datang dengan kapal-kapal perang dan mendarat di pantai musuhnya. Setelah mendarat, panglima perang memerintahkan untuk membakar semua kapal milik mereka sendiri. Apa tujuannya?

Continue reading

Lentera Jiwa 1

Lentera Jiwa 1

Lentera JiwaSuatu hari di musim dingin ada seorang pemain biola di sebuah stasiun bawah tanah. Di membuka kotak biolanya dan mulai memainkan lagu. Pagi itu adalah pagi yang sangat sibuk, ratusan orang berlalu lalang melewatinya. Ada yang berhenti sejenak, namun banyak yang tidak menghiraukan. Bahkan lebih banyak lagi yang tidak menyadari kehadiran musisi tersebut, apalagi alunan suara biolanya. Semua orang sibuk mengejar urusan pekerjaannya hari itu.

Continue reading

Hadapi Saja

Hadapi Saja

The Motivator Doctor Agung KristiantoSetelah beberapa saat terhenti dari kebiasaan menulis, maka rasanya menyenangkan ketika memutuskan untuk memulai kembali. Menulis adalah sebuah keheningan, berbicara dengan diri sendiri dan melihat ke dalam pikiran sendiri. Meskipun begitu tak banyak orang mau melakukannya.

Beberapa hari ini, putri bungsuku mengalami tekanan yang cukup berat. Continue reading

Alasan

Alasan

The Motivator DoctorApa yang Anda ketahui tentang Finlandia? Negara asal telpon genggam Nokia. Ya benar sekali. Konon ketika Finlandia terbebas dari Rusia, maka dibuatlah garis perbatasan antara kedua negara tersebut. Ternyata garis perbatasan itu melintasi sebuah rumah milik seorang kakek tua. Maka demi alasan kemanusiaan maka si pemilik rumah itu diberi kebebasan untuk memilih apakah tetap bergabung dengan Rusia atau bergabung dengan negara Finlandia. Pihak Rusia mengutus tentara untuk membujuk dengan segala cara agar si kakek itu tetap bergabung dengan negara Rusia. Dipersuasi dengan cara demikian maka si kakek perlu mencari alasan yang masuk akal.

Continue reading