CD Kehidupan

Kedutaan Jepang mengadakan lomba bercerita dalam bahasa Jepang. Lomba ini bersifat terbuka untuk umum. Karena lomba ini bersifat nasional, maka setiap peserta diwajibkan mengirim ceritanya dalam bentuk CD. Batas akhir pengiriman CD adalah 1 bulan. Seorang mahasiswa sastra Jepang berminat untuk mengikuti lomba tersebut. Minggu pertama dia mencari cerita apa yang menarik, minggu kedua dia menyusun naskah dalam bahasa jepang, minggu ketiga berlatih bercerita dalam bahasa Jepang. Di awal minggu keempat, dia sudah mahir bercerita dengan aksen yang sesuai. Maka tiba saatnya untuk merekam cerita itu di dalam CD. Pergilah si mahasiswa itu ke toko komputer. “ Ada CD kosong Bahasa Jepang mbak?” tanyanya kepada penjaga toko. “Hmmm tidak ada, adanya CD kosong Bahasa Inggris,” jawab penjaga toko sambil menggelengkan kepala.

Fake it

Alkisah, sebuah keluarga yang kaya raya memiliki tradisi yang cukup unik. Tradisi ini sudah diwariskan turun temurun sejak dahulu kala. Entah siapa yang memulai untuk pertama kalinya, namun itu sudah tidak penting lagi. Siapapun yang berada di keluarga itu memegang teguh tradisi tersebut. Bukankah memang seperti itu yang dinamakan tradisi? Dipegang erat dan tidak boleh dipertanyakan lagi.